TULUNGAGUNG – Ditlantas Polda Jawa Timur mengunjungi Kampung Tangguh Semeru di Desa Bolorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Kunjungan tersebut untuk menilai program kampung tangguh yang dicanangkan Kapolda Jatim.
Kombes Budi Indra Dermawan bersama rombongan memberikan beberapa poin penilaian. Di antaranya, penyemprotan cairan disinfektan pada setiap kendaraan yang masuk kampung, pengecekan suhu tubuh setiap warga yang masuk kampung dengan alat thermo gun.
"Kemudian fasilitas cuci tangan bagi warga yang masuk kampung. Melihat peragaan 12 gerakan lantas oleh Linmas, hingga penyediaan dapur umum," kata Kombes Budi.
Selain itu, Budi juga mengecek beberapa fasilitas umum seperti ruang karantina mandiri, dapur umum, lumbung pangan hingga bank sampah yang dimodifikasi jadi pembibitan lele.
Dia juga mengecek kesiapan mobil ambulans dan pasukan pemulasaran jenazah sesuai protokol Covid-19. Dalam kesempatan ini, Budi juga menyerahkan bantuan masker dan hand sanitizer. Selain meninjau sejumlah fasilitas umum, rombongan tersebut juga meresmikan Pos Digital Astuti (Agunge Sikap Tulung Tinulung).
“Ini satu-satunya kampung tangguh yang memiliki Pos Digital Astuti di Jawa Timur, bahkan di Indonesia. Keberadaan Pos Digital Astuti ini memudahkan interaksi masyarakat dengan Polri. Kampung tangguh ini dapat menjadi contoh bagi kampung lain dalam pencegahan Covid-19 dengan cara menaati protokol kesehatan menghadapi tatanan kenormalan baru (new normal),” kata Budi.
Dikatakan, program yang melibatkan peran aktif masyarakat dan instansi terkait ini sudah dijalankan di sejumlah kabupaten di Jawa Timur. Di Pos Digital ini, jelas Kombes Budi warga dapat berkonsultasi interaktif dengan petugas Command Cetnre Polres Tulungagung selama 24 jam.
Selain itu, juga disediakan panic button. “Kejadian kontinjensi yang tidak dapat ditangani oleh masyarakat, segera tekan tombol tersebut dan sampaikan kendala yang dihadapi. Polisi akan langsung datang ke lokasi dalam waktu kurang dari 5 menit,” ucapnya.
Sementara Kapolres Tulungagung AKBP Eva Guna Pandia menambahkan setiap warga yang masuk ke kawasan tersebut wajib menaati protokol kesehatan. Di antaranya, pemeriksaan suhu tubuh, penyemprotan kendaraan dengan cairan disinfektan, mengenakan masker serta penerapan social distancing dan physical distancing.
“Khusus di Tulungagung, setiap kecamatan minimal ada dua desa yang kita buat kampung tangguh. Kedepannya kita akan upayakan minimal ada lima kampung tangguh di setiap kecamatan, sehingga benar-benar mampu menekan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Tulungagung,”paparnya. (ilham/fs)