BW Puji Novel Baswedan Atas Penangkapan Nurhadi, IPW: Berhenti Bersikap Post Power Syndrome

Rabu 03 Jun 2020, 15:08 WIB
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane. (ist)

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane. (ist)

JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane tak sepakat dengan pujian yang dilontarkan mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto untuk penyidik senior KPK, Novel Baswedan, terkait penangkapan eks Sekretaris MA, Nurhadi. Neta justru menilai pujian tersebut dapat mengadu domba KPK dengan Polri.

"Seolah penangkapan itu hasil kerja Novel pribadi. Padahal IPW melihat, sejak Nurhadi buron, KPK sudah meminta bantuan Polri, untuk sama-sama memburu mantan Sekretaris MA tersebut," kata Neta S Pane, dalam keterangannya, Rabu (3/6/2020).

Neta pun mengingatkan Bambang untuk berhenti merecoki internal KPK dan mengadu domba lembaga antirasuah dengan Polri. Neta bahkan meminta pria yang akrab disapa BW itu berhenti bersikap post power syndrome.

"Bambang yang sudah 'di luar pagar' jangan lagi post power syndrome untuk menguasai dan merecoki KPK. Lebih baik Bambang Widjojanto bekerja profesional dalam mengurusi jabatannya sebagai Ketua Komite Pencegahan Korupsi di Pemprov DKI Jakarta," ujar Neta.

Post power syndrome adalah suatu kondisi kejiwaan yang umumnya dialami oleh orang-orang yang kehilangan kekuasaan atau jabatan. BW sebelumnya merupakan Wakil Ketua KPK periode 2011-2015. Namun, setahun masa jabatannya berakhir, BW mengundurkan diri karena dinyatakan tersangka oleh polisi atas dugaan pemalsuan saksi dalam perkara Pilkada.

"Lebih baik Bambang sekarang fokus memantau dugaan korupsi di balik dana bansos atau banyaknya masalah di balik penyaluran Bansos di Jakarta, ketimbang post power syndrome terhadap KPK. Toh Bambang sudah digaji besar oleh Pemprov DKI Jakarta," imbuh Neta.

Sebelumnya, BW menyampaikan pujian untuk Novel melalui cuitannya di Twitter. "Siapa nyana. Novel Baswedan pimpin sendiri operasi dan berhasil bekuk buronan KPK, Nurhadi mantan Sekjen MA di Simprug yang sudah lebih dari 100 hari DPO," tulis BW di akun Twitternya @sosmedbw, Selasa (2/6/2020).

BW juga mengatakan, penangkapan Nurhadi menjadi bukti bahwa Novel tetap bekerja meskipun matanya tidak dalam kondisi sempurna akibat diserang pada 2017. "Kendati matanya dirampok penjahat yang 'dilindungi' tetapi mata batin, integritas, dan keteguhannya tetap memukau. Ini baru keren," sambung BW. (rizal/ys)

News Update