Nasib yang sama juga dialami Agus, warga Jelambar, Jakbar. ”Saya sangat terpaksa utang karena situasi ekonomi saat ini memang sangat berat,” ungkap dia. Rupanya Agus tak sanggup membayar cicilan berikut bunga.
Alhasil, bukan cuma dia yang diteror. Keluarga dan teman-teman dia juga ikut diteror. “Yang heran kok mereka tahu nomor telepon kawan-kawan dan kerabat saya,” tukas dia.
Karena itu, mereka berharap masyarakat tidak mudah terkena bujuk rayu dari pengelola pinjaman online meski berbunga rendah. (tiyo/ird/ys)