ADVERTISEMENT

Pelaksanaan Seba Baduy Ikuti Aturan Protokol Kesehatan

Senin, 1 Juni 2020 05:00 WIB

Share
Pelaksanaan Seba Baduy Ikuti Aturan Protokol Kesehatan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG (Pos Kota) – Masyarakat Baduy merasa prihatin dengan situasi dan kondisi Pandemi Corona yang telah melanda Banten. Oleh karena itu, warga Suku Adat Baduy memberikan doa khusus untuk meruat bumi Banten dari wabah tersebut dalam pelaksanaan Seba Baduy, mulai Sabtu (31/5/2020) hingga Senin (1/6/2020).

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ritual tahunan masyarakat Sunda Wiwitan kali ini dilaksanakan dengan peserta yang sangat terbatas dan ketat oleh aturan protokol kesehatan. Selain menjaga jarak, mereka mengenakan masker untuk mematuhi protokol kesehatan yang sudah dianjurkan oleh pemerintah.

"Mereka sangat paham dan sangat sadar dengan kondisi (pandemi) saat ini. Mereka melaksanaan Seba Baduy dengan menggunakan protokol kesehatan tanpa kami kasih tahu," kata Kasie Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Dinas Pariwisata Provinsi Banten Rohendi kepada wartawan, Minggu (31/5/2020).

Rohendi yang juga penggiat budaya tersebut menyatakan ada banyak ritual pada Seba Baduy kali ini yang ditiadakan tanpa mengurangi esensi dari ritual tahunan tersebut. Hal yang menjadi semangat masyarakat Baduy dalam Seba kali ini yakni Ruwatan Bumi Banten dari Wabah Corona.

"Seperti ritual ke Banten Lama itu tidak ada. Tapi ada doa khusus yang mereka panjatkan supaya Banten segera terbebas dari Corona. Itu juga merupakan doa kami bersama," kata pria yang kental dengan kesenian Sunda tersebut.

Permintaan khusus yang disampaikan tetua adat Baduy kepada dirinya, yakni prosesi Seba Baduy tidak dipublikasikan seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Kendati demikian, doa agar segera terbebas dari Wabah Corona menjadi alasan mendesak warga Kanekes itu untuk melaksanakan Seba yang sangat terbatas.

Selain itu, ruatan mereka bukan hanya untuk Banten tapi untuk bumi secara keseluruhan. "Banten dalam kosmologi Baduy, menurut mereka pancering buminya (pusat bumi)," ujarnya.

Untuk diketahui, Seba Baduy merupakan bagian rukun adat setelah masyarakat Baduy Dalam melaksanakan Kawalu selama tiga bulan. Di mana pelaksanaan Kawalu itu, wisatawan dilarang untuk memasuki kawasan pemukiman Badui Dalam.

Kegiatan Seba Badui secara harfiah menyerahkan tradisi seserahan hasil bumi dan melaporkan berbagai kejadian yang telah berlangsung selama satu tahun terakhir di kawasan masyarakat Suku Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak.

Selain itu juga kegiatan Seba Badui untuk menjalin silaturahmi dengan pemerintah agar kehidupan masyarakat aman, damai dan makmur. (haryono/fs)

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT