JAKARTA - Masjid Jami' Uswatun Hasanah di Kelurahan Susukan, Ciracas, Jakarta Timur, disemprot cairan kimia yang diduga air keras. Dugaan itu muncul setelah petugas masjid menyemprotkan cairan sisa dan keluar asap. Cairan ini sebelumnya digunakan orang pihak luar yang menawarkan jasa penyemprotan disinfektan.
Penyemprotan oleh pihak l luar yang menawarkan jasa penyemprotan disinfektan dilakukan pada Jumat (29/5/2020) lalu.
Kepala Rumah Tangga Dewan Kehormatan Masjid (DKM) Jami' Uswatun Hasanah, Sartono, mengatakan, pihaknya menduga cairan yang digunakan untuk menyemprot dari sisa yang ada.
Pasalnya, begitu cairan dibuang ke pasir mengeluarkan asap tebal. "Karena kita orang awam jadi enggak tahu jenisnya, mikirnya cairan kimia air keras,".katanya, Senin (1/6/2020).
Menurut Sartono, pihaknya menemukan sisa cairan tersebut pada Minggu (31/5) kemarin pada saat kerja bakti. Dimana cairan itu terbungkus dalam plastik bening berlapis plastik hitam. "Waktu kita tuang cairan ke pasir tahu-tahu langsung keluar asap, kaget juga melihatnya," tambah Sartono.
Awalnya, kata Sartono, beberapa pengurus mempertanyakan cairan itu dari mana. Dan akhirnya salah satu pengurus tersadar bahwa cairan itu usai digunakan untuk menyemprot Masjid dua hari sebelumnya.
"Memang pas tanggal 29 itu selasar Masjid seperti disemprot sama orang luar, lantainya basah dan bau kimia. Disemprotnya bukan pakai disinfektan, cairan ya kimia ini," ungkapnya.
Sartono menuturkan, anggapan cairan yang digunakan menyemprot Masjid bukan disinfektan karena aromanya berbeda. Terlebih setiap dua pekan sekali DKM Jami' Uswatun Hasanah melakukan penyemprotan disinfektan sehingga hafal bau disinfektan.
"Masalahnya kita enggak tahu siapa yang nyemprot. Pokoknya bukan dari warga atau Damkar," tuturnya.