ADVERTISEMENT

Cerita Penjual Cairan Pembersih, Abdul Kodir: Dulu Sampingan Kini jadi Andalan

Senin, 1 Juni 2020 17:05 WIB

Share
Cerita Penjual Cairan Pembersih, Abdul Kodir: Dulu Sampingan Kini jadi Andalan

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

MASA DEPAN memang tak ada yang bisa mengetahui, kecuali Sang Pencipta. Seperti yang dialami Abdul Kodir, perajin cairan pembersih dan deterjen ini tak menyangka usaha sampingannya ini justru menjadi andalan.

Sebelumnya, ia mengandalkan hidup dengan menjadi seorang sopir untuk bisa menafkahi keluarga. “Perusahaan tepatnya bekerja cukup baik dan normal. Produksi jalan terus dan lancar,” katanya ketika ditemui di kediamannya di Perumahan Grand Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, belum lama ini.

Uang diperoleh dari pekerjaannya tersebut, diakuinya, cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga di rumah.

Namun begitu, Abi, sapaan Abdul Kodir tak puas begitu saja. Ia pun mencoba mencari usaha sampingan untuk menambah penghasilan dengan menjual cairan pembersih, pengharum dan deterjen.

Awalnya, Abi memproduksi dan menjual produk tersebut sesuai pesanan. Namun seiring  bergulirnya waktu, produknya bermerek Fresh mulai dikenal sejalan dengan banyakbya pesanan yang datang. Akhirnya, setiap hari dirinya harus memproduksi  cairan pembersih, pengharum dan  deterjen.

"Mungkin dari mulut ke mulut makanya saya sengaja produksi buat stok," paparnya lagi. Dibantu sang istri, Abi membuat produknya di kediamannya. "Saya yang belanja bahan sekaligus mengantarkan pesanan," katanya lagi.

PRODUK BARU

Ketika Covid 19 mulai mewabah, perusahaan di tempat kerjanya mulai terkena dampak. Tak ada pendapatan, produksi perusahaan terhenti dan manajemen memutuskan untuk merumahkan, bahkan memberhentikan sebagian pegawainya, termasuk Abi.

"Di tengah kondisi itu saya sempat tak percaya diri karena gaji di perusahaan selama ini yang menjadi andalan buat memenuhi keperluan keluarga," ucapnya.

Namun Abi masih optimis, di balik musibah pasti ada hikmah. "Saya mulai serius menjalani usaha. Apalagi saat itu harga barang barang seperti hand sanitizer, cairan disinfektan mahal harganya dan susah dicari, saya pun mulai membuat produk tersebut," ungkapnya lagi.

Halaman

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT