JAKARTA – Hingga saat ini skenario penerapan tatanan kehidupan baru ‘New normal’ oleh pemerintah sebagai bentuk adaptasi masyarakat dengan Covid-19 masih menjadi perdebatan.
Karena mengacu pada indikator yang diberikan oleh WHO, Indonesia dianggap belum layak memasuki fase tersebut.
Koordinator Gemah Connetion Frans Freddy menilai, adaptasi dengan ‘new normal’ tidak mudah. Dibutuhkan gotong royong antara pemerintah pusat dan daerah, pelaku bisnis dan usaha, serta seluruh komponen masyarakat tanah air. Informasi valid dari pemerintah pusat pun harus terus mengalir dan diharapkan berada dalam satu komando.
Sebagaimana diketahui, semenjak merebaknya Covid 19 di penjuru dunia, termasuk Indonesia, aktivitas masyarakat sangat dibatasi. Mulai dari lebih banyak beraktifitas di rumah hingga mengenakan protokol kesehatan ketika berada di ruang publik.
Pandemi Covid 19, lanjutnya, juga berdampak pada keadaan ekonomi negara-negara terdampak, tak terkecuali Indonesia. Bahkan bisa dikatakan ‘lumpuh’ dari sektor perekonomian. Penerapan kehidupan new normal disebut sebagai bagian dari exit strategy di tengah pandemi Covid 19.
Lalu apa sebenarnya istilah new normal yang tengah ramai diperbincangkan itu?
Frans freddy mengatakan new normal adalah skenario untuk mempercepat penanganan Covid 19 dalam aspek kesehatan dan sosial-ekonomi.
“Pemerintah telah mengumumkan rencana untuk mengimplementasikan skenario new normal dengan mempertimbangkan studi epidemiologis dan kesiapan regional,” kata Frans Freddy yang komunitasnya telah banyak melakukan gerakan sosial dalam membantu pemerintah untuk melawan penyebaran virus mematikan yang menghebohkan dunia itu, Sabtu (31/5/2020).
Presiden Jokowi sangat mengharapkan new normal ini diimplementasikan dengan beberapa pertimbangan. New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal. Namun, perubahan ini dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah terjadinya penularan Covid 19.
“Prinsip utama dari new normal adalah menyesuaikan dengan pola hidup.Protokol kesehatan menjadi aturan yang disebutkan dalam implementasi new normal, yakni menjaga jarak sosial dengan mengurangi kontak fisik dengan orang lain,” ujarnya.
Dalam hal ini, lanjutnya, masyarakat akan menjalani kehidupan new normal hingga ditemukan vaksin, yang dapat digunakan untuk menangkal virus corona. “Transformasi ini adalah untuk menata kehidupan dan perilaku baru, ketika pandemi, yang kemudian akan dibawa terus ke depannya sampai ditemukan vaksin untuk Covid-19,” tuturnya.