Kata Menteri Erick Thohir, Biaya Pasien Covid-19 Rp105 Juta/Orang

Minggu 31 Mei 2020, 08:05 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir.

Menteri BUMN, Erick Thohir.

JAKARTA  – Menteri BUMN, Erick Thohir angkat bicara terkait biaya pengobatan pasien Covid-19 yang harus ditanggung oleh pemerintah. Biaya setiap pasien mencapai Rp105 juta untuk setiap pasien.

“Kalau kita lihat dari data-data, kena Covid itu per orang bisa Rp105 juta. Kalau yang ada penyakit tambahan Rp215 juta kalau enggak salah. Mahal banget,” ujarnya dalam diskusi virtual, kemarin.

Oleh karena itu, Erick meminta masyarakat harus tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan selama menjalani situasi new normal. Ia yakin bila masyarakat disiplin, maka Indonesia bisa cepat melalui masa pandemi Covid-19.

10 Provinsi

Jumlah provinsi yang tidak melaporkan adanya kasus positif Covid-19 terus bertambah Sampai Sabtu (30/5) ada 10 provinsi. Sedangkan secara nasional kasus positif bertambah 557 orang sehingga per hari Sabtu mencapai 25.773 orang.

“Kasus konfirmasi positif naik 557 sehingga menjadi 25.773. Data ini kalau kemudian kita lihat lebih detil lagi ada 10 provinsi yang hari ini tidak ditemukan kasus positif ,” kata juru bicara pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto di Kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (30/5).

Jumlah akumulasi penambahan pasien sembuh Covid-19 mencapai 523 orang sehingga totalnya menjadi 7.015, dan kasus meninggal menjadi 1.573 dengan penambahan 53 orang.

Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang masih dipantau ada sebanyak 47.714 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang masih diawasi ada 12.832 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 414 kabupaten/kota di Tanah Air.

Menurutnya, penambahan kasus positif di Jawa Timur tersebut bahkan melampaui dari angka yang dilaporkan oleh DKI Jakarta, yakni 101 orang. Penambahan kasus positif yang terjadi di DKI Jakarta dalam hal ini bukan seluruhnya didapatkan dari wilayah administrasinya, melainkan dari para Warga Negara Indonesia (WNI) repatriasi atau kepulangan dari luar negeri yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran.

Sementara itu, data provinsi lima besar dengan kasus positif terbanyak secara kumulatif adalah mulai dari DKI Jakarta 7.229 orang, Jawa Timur 4.613, Jawa Barat 2.231, Sulawesi Selatan 1.510, Jawa Tengah 1.366 dan wilayah lain sehingga totalnya 25.773.

“DKI Jakarta kalau dibandingkan dari data kemarin cenderung turun. Namun khusus DKI ini tidak seluruhnya berasal dari wilayah administrasi DKI Jakarta. Karena kita tahu bersama sebagian besar saudara kita yang bekerja di luar negeri dan kembali ke tanah air masuknya adalah melalui bandara Soekarno Hatta,” jelas Yuri. (johara/ird)

News Update