BEKASI – Sopir angkot dan penjual kopi ini tampak sumringah usai menerima bantuan sosial tunai (BST) dari Pemerintah.
Semenjak adanya Covid-19, banyak pekerja harian yang merasakan dampak ekonomi yang luar biasa. Banyak dari mereka yang penghasilannya menurun drastis termasuk para supir angkot dan penjual kopi.
Kondisi ini dirasakan Nala (Sopir Angkot) dan Eza (Penjual Kopi) yang penghasilannya nyaris hilang akibat pandemi Covid-19.
Dengan adanya BST, mereka merasa sangat terbantu untuk membeli kebutuhan sehari-hari untuk keluarganya.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Presiden, bantuannya sangat bermanfaat dan akan saya belikan kebutuhan sehari hari, " ujar Nala.
Sebagaimana arahan Presiden untuk mempercepat penyaluran Bantuan Sosial kepada masyarakat kurang mampu dan terdampak Covid-19, Kemensos RI menargetkan BST untuk Kabupaten Bekasi dapat segera sampai ke penerima. Nominal BST yang diterima sebesar Rp 600.000,-/KK.
Eza, ibu tiga anak ini sangat senang karena dirinya mendapatkan bantuan dari pemerintah.
"Sekarang saya gak bisa berjualan kopi karena Covid-19, padahal itu mata pencarian keluarga untuk untuk memenuhi kebutuhan hidup. Saya seneng dapat bantuan, uangnya akan saya belikan kebutuhan sehari-hari," ujar Eza
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Edi Suharto meninjau langsung proses pendistribusian BST yang dilaksanakan di Kantor Desa Sukamahi, Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, hari ini Kamis, (28/05). Pemerintah melalui Kementerian Sosial RI menyalurkan Bantuan Sosial Tunai bagi 9 juta KK sebesar Rp 600.000/KK/bulan selama 3 bulan mulai dari Bulan April, Mei, dan Juni.
“Penerima Bantuan Sosial Tunai (BST) adalah warga di luar penerima PKH dan BPNT, dan yang menerima merupakan keluarga terdampak Covid-19, seperti yang kena PHK dan tidak mempunyai penghasilan untuk membiayai keluarganya,” tambah Edi Suharto.
Sebanyak 34.970 KK di Kabupaten Bekasi menerima BST, dan 525 KK diantaranya berada di Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi.