JAKARTA - Tak punya Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) pasca mudik, empat orang pemudik langsung dikarantina mandiri oleh pihak Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Kamis (28/5/2020).
Karantina dilakukan secara mandiri oleh empat orang yang berprofesi sebagai pedagang nasi goreng. Menurut Lurah Lenteng Agung, Bayu Pasca Soengkono menjelaskan ke empat orang itu ke Jakarta menggunakan kendaraan sepeda motor.
"Konfirmasinya naik motor, kami tahu semua bahwa jalur tikus itu banyak. Jadi sebelum lebaran saya minta RT atau RW mencatat warganya yang sudah mudik dan akan mudik termasuk yang baru masuk Jakarta kembali. Saat balik ke Jakarta dia mengantongi SIKM apa engga. Nah orang ini, begitu sampai rumah kita tanya. Ternyata dia tidak punya (SIKM). Atas dasar tersebut kita sarankan untuk karantina mandiri," kata Bayu.
Keempat orang menjalani karantina mengaku kesulitan ekonomi pihak Kelurahan, RT dan RW membantu untuk membiayai makan sehari-hari. "Karena dia orang tidak mampu, sudah pasti untuk tes rapid COVID -19 tidak punya biaya, apalagi SWAB. Ke Jakarta aja modal uang Rp500 ribu," ujarnya.
Ia melanjutkan, kalau karatina sendiri makan minum itu ditanggung sendiri. Saya bicara sama pengurus RT/RW dan pengurus kontrakan, sudahlah kami bantu untuk makan sehari-harinya. Ya udah tukang nasi goreng, terus ngontrak. Kan sesuai arahan pak wali, RT/ RW Kelurahan itu benteng terakhir, " beber Bayu.
Di kontrakan yang dihuni pemudik juga dipasangi stiker sebagai bentuk himbauan ke warga sekitar jika mereka sedang di karantina mandiri 14 hari.(adji/ruh)