JAKARTA - Anggota DPRD DKI Fraksi PSI Idris Ahmad menilai, cepat atau lambat New Normal di Jakarta pasti akan terjadi. Karena sebagian besar kelompok masyarakat ekonomi menengah-bawah di Ibu kota memang harus bekerja untuk bisa memenuhi kebutuhan hidup karena tekanan keuangan rumah tangga yang besar.
Sekalipun demikian, menurut Idris ada beberapa syarat yang perlu dipastikan lebih dulu sebelum Pemprov DKI memutuskan melaksanakan New Normal.
"Harus sudah terbukti bahwa tingkat reproduksi kasus covid-19 sudah bisa dikendalikan oleh sistem layanan kesehatan yang tersedia saat ini. Setahu saya, saat ini tingkat R0 di Jakarta masih di atas 1 dan pertumbuhan kasus positif hariannya juga masih cukup tinggi. Apalagi menjelang lebaran kemarin, contact rate masyarakat sangat tinggi, yang memungkinkan adanya potensi peningkatan penyebaran kasus lagi," ujar Idris.
Idris menambahkan, Pemprov DKI harus memastikan bahwa kapasitas dan sistem layanan kesehatan di Jakarta mampu mengidentifikasi, mengisolasi, melakukan tes PCR, melacak kontak dan melakukan karantina secara memadai pada warga terduga covid-19. Sehingga, apabila didapati ada warga yang nantinya terinfeksi, dapat dipastikan ia memperoleh penanganan medis yang layak.
"Sudah ada skenario yang disiapkan untuk penanganan dan antisipasi penyebaran pandemi terhadap kelompok rentan (perempuan hamil, disabilitas, lanjut usia) dan warga di daerah pemukiman padat penduduk," tuturnya.
Politisi PSI itu menekankan, Pemprov DKI harus menyiapkan sumberdaya yang cukup untuk pengawasan social distancing ketika pengurangan PSBB dilakukan, yakni dengan menempatkan minimal 20–25 petugas "jaga jarak" di RW-RW.
"Dan yang sangat penting adalah, Pemprov DKI harus sudah menyiapkan sistem peringatan dini (early warning system) penyebaran covid-19 di Jakarta secara detail soal tingkat reproduksi kasus positif covid-19 sampai pada level RT/RW. Sehingga, apabila sewaktu-waktu tingkat penyebaran kasus meningkat kembali, maka pengetatan kegiatan sosial ekonomi bisa dilakukan dengan segera," tanda Idris. (yono/tri)