Kebijakan The New Normal Dikritik PAN

Rabu 27 Mei 2020, 13:40 WIB
Wakil Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay.(ist)

Wakil Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay.(ist)

JAKARTA – Kebijakan Presiden Jokowi tentang The New Normal atau tatanan baru dikritik Partai Amanat Nasional (PAN). 

"Itu kebijakan aneh. Mereka positif Covid-19 kan jumlahnya masih naik. Kurvanya belum turun sama sekali. Pasien yang dirawat masih banyak," terang Wakil Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay di Jakarta, Rabu (27/5/2020).

Saleh Daulay memahami bahwa kebijakan tersebut dirancang dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi. Kebijakan ini kelihatannya dijadikan prioritas utama, bahkan di atas penanganan penyebaran Covid-19.

Namun, menurut dia, sebaiknya pemerintah fokus terhadap penanganan Covid - 19 tersebut, sehingga dapat menekan angkanya, baik mereka yang positif maupun yang meninggal dunia. 

"Kebijakan ini namanya kebijakan new normal di tengah situasi abnormal. Jadi yang dimaksud new normal itu mungkin adalah situasi abnormal,"  kata Saleh Daulay. 

Dia menjelaskan bilamana karena alasan ekonomi, lalu pemerintah tidak lagi menjadikan Covid-19 sebagai program prioritas. Namun, masyarakat tetap harus mempersiapkan diri masing-masing dalam situasi pandemi Covid-19. 

"Harus saling mengingatkan antar warga untuk sama-sama menghindar dari kerumunan. Masyarakat juga tetap melakukan gotong royong untuk membantu  mereka yang terdampak," tegas Saleh Daulay. 

Saleh Daulay menilai istilah yang digunakan dengan sebutan The New Normal sengaja dibuat untuk menggiring opini,  bahwa situasi sudah berubah. Masyarakat tidak perlu lagi khawatir atas keadaan saat ini, pandemi Covid-19. (johara/tri)

News Update