Karyawan BUMN Ikut Terjaring Operasi SIKM di Stasiun Gambir

Rabu 27 Mei 2020, 13:55 WIB
Penumpang di Stasiun Gambir yang terjaring Operasi SKIM.(Ist/Satpol PP)

Penumpang di Stasiun Gambir yang terjaring Operasi SKIM.(Ist/Satpol PP)

JAKARTA – Sebanyak 5 orang pendatang menuju Jakarta yang tidak membawa Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) terjaring dalam operasi yang dilakukan oleh petugas keamanan Pemerintah Kota Jakarta Pusat di Stasiun Gambir, Rabu (27/5/2020).

AS (30), salah satu pendatang asal Purwokerto, Jawa Tengah, yang terjaring dalam operasi tersebut mengaku saat ini masih menunggu kepastian apakah akan dipulangkan atau dikarantina selama 14 hari.

"Saya bekerja di perusahaan BUMN, ada surat Dinas juga dari perusahaan, dan saya sudah coba urus SIKM tapi memang sulit di akses," ujarnya sembari menunjukan surat Dinas dari perusahaannya. 

Ia menjelaskan saat melakukan pengajuan SIKM, tidak dapat melakukan pemuatan scan KTP, Ia sudah mencoba beberapa kali tapi gagal. 

"Ya nggak bisa, sementara saya besok harus kerja, jadi saya paksaan berangkat ke Jakarta," tuturnya. 

AS, menjelaskan saat ini tinggal 2 orang yang berada di Auditorium, 2 orang lainnya sudah ada yang menjamin dan 1 orang memilih untuk dipulangkan. 

"Ada tadi malam yang dipulangkan 1 orang, perempuan," terangnya.

Ia menuturkan sebelum di berlakukan PSBB dirinya sudah pulang kampung. "Dari perusahaan kan diterapkan WFH, ya udah saya pilih pulang dari bulan Maret," tambahnya. 

Saat ini AS  mencoba menghubungi rekannya di tempat Ia kerja untuk bisa menjamin. "Ya sekarang saya lagi nunggu teman kerja saya datang, semoga aja bisa keluar, karena besok saya sudah mulai kerja," tandasnya. 

Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Achmad Firdaus saat melakukan kunjungan ke Auditorium Gelanggang Remaja Jakarta Pusat, menyampaikan bahwa pihaknya sudah menyiapkan seluruh GOR di jakarta untuk menampung pendatang yang tidak memiliki SIKM. 

"Saat ini saya fokuskan GOR di Jakarta untuk pendatang yang tidak punya SIKM, sebelumnya kan di fokuskan untuk PMKS," tandasnya. (yono/tri) 

News Update