JAKARTA - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam mencegah penularan Covid 19, membuat semua pelaku usaha harus merugi atau bahkan gulung tikar. Hal yang sama juga dialami Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), yang rugi mencapai 58 persen atas pendapatannya.
Dirut Perum PPD Pande Putu Yasa mengatakan, karena pandemi Covid 19 dan diterapkannya PSBB, pihaknya merugi lebih dari 50 persen. Hal itu sudah terjadi selama nyaris dua bulan belakangan ini dan berharap pandemi segera berakhir.
"Nilai detilnya harus melihat laporan keuangan. Tapi kalau dari jumlah persentase, pendapatan sekarang hanya 42 persen," katanya, Selasa (26/5).
Kerugian yang didapat pihaknya, kata Putu, akibat imbas pengurangan armada yang dioperasikan. Selain itu, selama PSBB ini juga terjadi pengurangan jumlah penumpang, dan pembatasan jam operasional sehingga banyak armada yang hanya terparkir.
"Namun atas bencana nasional yang juga menimpa dunia, kita harus mengambil hikmahnya," ujar Putu.
Meski tak merinci nominal pasti, Putu menyebut keuntungan Perum PPD sebelum masa pandemi Covid 19, terbilang cukup tinggi. Dimana dalam setiap bulannya pendapatan yang diraih mencapai Rp 34 miliar.
"Karena kan selain menjadi operator Transjakarta, kami juga melayani perjalanan Transjabodetabek dan angkutan bandara," imbuhnya.
Meski begitu, Putu mengaku pihaknya tak bisa tinggal diam dan harus memutar otak agar perusahaan yang dipimpinnya tetap berjalan. Pasalnya, hingga kini mereka berupaya mencari pendapatan di luar usaha yang datangnya dari iklan dan sejenisnya.
"Kami masih bisa terus berjalan hingga akhir tahun ini, apalagi posisi kita di akhir tahun masih ada kasnya," sambung Putu.
Putu menuturkan, untuk sekarang pihaknya masih bisa mempertahankan kas perusahaan tanpa memberhentikan satu pun pegawai. Dukungan pemerintah yang juga meminta bus bantuan juga dinilai bisa membuatnya menambah pemasukan.
"Makanya kami memaksimalkan bus bantuan dari Kementerian Perhubungan, karena kita dapat bantuan operasional dalam bentuk subsidi terhadap jumlah armada," pungkasnya. (Ifand/win)