TPU Khusus COVID-19 Tegal Alur Ramai Dikunjungi, Peziarah Wajib Mentaati Protokol Kesehatan

Minggu 24 Mei 2020, 16:40 WIB
Suasana di TPU Khusus COVID-19, Tegal Alur, Jakarta Barat, pada Minggu (24/5/2020).

Suasana di TPU Khusus COVID-19, Tegal Alur, Jakarta Barat, pada Minggu (24/5/2020).

JAKARTA – Lebaran Taman Pemakaman Umum (TPU) Khusus COVID-19, Tegal Alur, Jakarta Barat  ramai didatangi oleh para peziarah pada Minggu siang (24/5/2020).

Di TPU ini memang  terdapat pemakaman khusus untuk pasien positif COVID-19 yang tutup usia. Namun, TPU biasa dan TPU khusus untuk jenazah Positif COVID-19 tampak dibedakan dengan garis polisi atau police line.

Lokasi pemakaman khusus untuk yang COVID-19 diberi pembatas berupa garis polisi yang membentang berbentuk persegi panjang. Ratusan makam terdapat di area tersebut.

Berdasarkan pantauan, peziarah terus berdatangan ke area pemakaman Khusus COVID-19 itu. Kebanyakan, mereka datang bersama anggota keluarganya. Namun jumlah peziarah di makam COVID-19 tidak sebanyak dibandingkan di makam umum.

Sekitar lima pusara makam diziarahi oleh anggota keluarga. Sedangkan jumlah peziarah di makam umum lebih dari 10 pusara yang diziarahi.

"Ya namanya Lebaran sudah jadi tradisi. Tapi dibanding tahun sebelumnya pas enggak lagi corona, ini jumlahnya turun drastis," ujar Asep, petugas makam TPU Tegal Alur, Minggu (24/5/2020).

Di sana, terdapat dua tempat cuci tangan yang disediakan. Khusus untuk peziarah ke makam COVID-19, seusai berziarah mereka harus disemprotkan dengan cairan disinfektan.

Salah satu peziarah di makam COVID-19, Teguh, datang ke makam sang ayahanda bersama beberapa anggota keluarganya. Menurutnya, yang terpenting saat datang berziarah dirinya tetap menggunakan masker dan mengikuti protokol kesehatan.

"Ini ke makam ayah saya. Yang penting kita tetap ikuti aturan pemerintah, pakai masker dan cuci tangan sehabis berziarah," kata Teguh.

Sementara itu, Yandri (50) yang berziarah ke makam umum mengatakan dirinya tetap berziarah ke makam orangtuanya karena hal itu sudah menjadi tradisi di keluarganya. Sehingga di tengah Pandemi COVID-19, ia tetap melakukan tradisi tersebut.

"Kalau rasa takut pasti ada, tapi namanya ini Lebaran, kita juga mau nengokin ke makam orangtua, minimal setahun sekali. Yang penting kita pakai masker, cuci tangan dan engga ajak anak kecil," seru Yandri. (firda/fs)

 

Berita Terkait
News Update