JAKARTA - Meski pemerintah menyarankan agar pelaksanaan salat Id Idulfitri tidak dilaksanakan, namun sebagian warga tetap menggelarnya. Mereka menyebut, di hari kemenangan ini diharapkan wabah Covid 19 segera berakhir.
Inilah pemandangan yang terlihat di masjid At Taqwa di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (24/5/2020). Ratusan jemaah menghadiri salat Idulfitri sebagai puncak hari kemenanganan. Saking banyaknya warga yang datang, jemaah pun melubar ke badan jalan.
Yardi Zein (57), warga sekitar mengatakan, dirinya mengaku tetap salat setelah pemerintah mengimbau tak perlu salat berjemaah, karena ini adalah hari kemenangan. "Sudah hampir dua bulan sejak sebelum puasa sampai lebaran, masa di hari kemenangan kita tak salat," katanya, Minggu (24/5/2020).
Menurutnya, memang saat menggelar salat berjemaah muncul kekhawatiran akan penyakit berbahaya itu. Namun atas hal itu ia mengaku tetap berikhtiar karena semua sehat dan sakit itu datangnya dari Allah SWT.
"Kekhawatiran tetap ada, cuma kita sekarang berserah diri saja. Kita menghadap Allah SWT untuk kesehatan kita," ujar Zein.
Agar dapat salat berjemaah dengan aman, Zein pun mengaku memiliki cara yang dianggapnya cukup baik. Sebelum berangkat ia berwudhu di rumah agar tak terlalu banyak menyentuh barang-barang.
"Usai salat pun setidaknya mengurangi berjabat tangan dengan warga lainnya dan tetap menggunakan masker," terangnya.
Doa terakhir yang tak henti-hentinya disampaikan, kata Zein adalah berharap kepada Yang Maha Kuasa agar wabah ini segera berakhir. Sehingga kehidupan seperti sebelumnya bisa kembali normal tanpa adanya halangan sedikit pun. "Kita juga berharap covid segera berakhir, kita sudah bosan seperti ini terus," sambungnya.
Khotib di masjid At Taqwa itu pun tak henti-hentinya menyampaikan pesan akan bahaya Covid 19. Bahkan, usai memberikan pencerahan, khotib juga meminta kepada warga agar tidak berjabat tangan. Karena saling memaafkan itu juga munculnya dari hati. (ifand/ys)