LEBARAN jadi ya? Memang lewat sini? Lha, kan lagi ada corona? Ya, ada apa kek, yang namanya Lebaran tetap jadi. Pokoknya setelah selesai puasa Ramadan sebulan penuh, maka hari itulah yang disebut Lebaran.
Semua orang bilang, ini adalah puasa yang beda dengan tahun sebelumnya. Lebarannya juga beda. Nggak ada saling kunjung mengunjungi. Soalnya buat apa, berkunjung pun kalau nggak bersentuhan salaman, dan saling berpelukan. Tapi, kali ini kan nggak boleh, harus patuh PSBB.
Nah begitu soal persiapan makanan dan kue-kue juga. Ada sih, tapi nggak usah banyak-banyaklah sayang nggak ada tamu. Apa mau dimakan sendiri? Kalau pun ada yang datang mereka kayaknya enggan untuk sekadar mencicipi kue. Banyak alasannya. Alasan yang semua sudah paham.
Biasanya sang tamu akan beralasan klise. Sejak dulu kala, ”Makasih, sama juga kayak yang di rumah,” katanya.
Ya, alasan sang tamu memang masuk akal. Sekarang ini, walau pun sedikit, warga pada bikin atau menyiapkan sendiri kue dan ketupat yang bisa disantap keluarga di rumah. Ini semua gegara virus yang membuat warga harus super hati-hati menjaga diri. Misalnya, selain nggak bersentuhan ketika salamam, juga nggak perlu buka tutup masker, hanya sekadar mencicipi kue lebaran?
Jadi masih perlukan menyiapkan kue buat tamu lebaran? Terserah. Tapi yang lebih penting barangkali, tuan rumah harus menyiapkan air dan sabun pencuci tangan di depan rumah! (massoes)
.jpg)
