ADVERTISEMENT

Imbas Corona, Omset Pedagang Parcel Cikini Merosot 60 Persen

Rabu, 20 Mei 2020 23:36 WIB

Share
Imbas Corona, Omset Pedagang Parcel Cikini Merosot 60 Persen

JAKARTA – Omset pedagang parcel di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, merosot hingga 60 persen sebagai imbas  mewabahnya Corona.

Nurdi, (35), mengungkapkan sepinya pembeli membuat pedagang sekarang memilih untuk tidak berjualan. "Ya memang tahun ini sangat menurun, lihat saja dari pedagang kan, cuma beberapa yang jualan beda kayak tahun lalu bisa sampai ujung ke ujung, dan itu pasti ramai. Kondisi ini disebabkan karena adanya Virus Covid 19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)," kata Nurdin, Rabu (20/5/2020).

Memang imbas dari pandemi covid-19 ini juga berdampak dengan daya beli masyarakat. Akibatnya pendapatan tahun ini menurun sangat drastis jika dibandingkan tahun lalu. 

"Ya kalo penurunan itu bisa sampai 60 persen. Makannya dampak covid-19 ini sangat terasa banget ke semua sektor saya rasa, ngak hanya ke kami saja, semua orang mengalaminya," katanya.

Ditambahkan oleh Nurdi, biasanya sehari sebelum puasa atau ramadan para pedagang parcel musiman Cikini sudah mendirikan tenda bahkan ada yang sudah mulai berjualan di pinggir jalan. Namun tahun ini, para pedagang baru berjualan 14 hari sebelum lebaran. 

Biasanya menjelang lebaran, pihaknya mampu menjual ratusan parcel, hanya saja tahun ini dirasakan meredup imbas dari pandemi covid-19, karena baru puluhan parcel yang terjual.

Hal senada juga disampaikan oleh Pian,40, pedagang lainya, menurutnya, meski penjualan parcel cikini turun, namun harga yang dijual tetap sama dengan tahun-tahun sebelumnya, tidak ada kenaikan harga.

"Harga sama ngak ada yang naik. Kalo naik percuma juga kan orang lagi sepi yang ada ya ngak laku. Ya walau sepi masih ada aja lah yang datang beli, satu dua ada cuma emang menurun," ujar Pian

Parsel miliknya kata Pian djual tergantung isi dari parcel tersebut. Rata-rata harga yang dijual mulai Rp. 150 ribu parcel ukuran kecil yang berisi Biskuit, minuman kaleng. Sedangkan parcel yang paling mahal dijual hingga Rp. 2,5 juta yang berisikan berbagai jenis makanan dan minuman bahkan parcel tersebut di bungkus cukup tinggi. Sedangkan parsel yang berisi kaligrafi, dibandrol dengan harga Rp. 350 ribu sampai Rp. 3 juta.

"Kalau harga bervariasi kalo paling murah dari Rp. 150 ribu sampai jutaan. Nah yang paling mahal itu parcel bedah belah, itu bisa sampai Rp 3 jutaan yang isinya gelas dan macem-macem barang bedah belah," ucapnya.(wandi/ruh)

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Guruh Nara Persada
Editor: Guruh Nara Persada
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT