DPR: Maraknya Video 'Indonesia Terserah' Karena Pemerintah Plin-Plan Soal PSBB

Rabu 20 Mei 2020, 12:40 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani.(ist)

Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani.(ist)

JAKARTA - Ramainya video dan tagar 'Indonesia Terserah' yang menyindir aktivitas masyarakat yang nekat berkerumun di sejumlah tempat mendapat tanggapan dari Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani.

Netty menilai lahirnya tagar ini karena kebijakan pemerintah terkait PSBB plin-plan, dan membuat masyarakat sudah berfikir masa bodoh dengan Covid-19.

"Kenapa saya bilang plin-plan? Dulu waktu PSBB, aturannya,  layanan bandara Soekarno Hatta ditutup, bus keluar-masuk Jakarta tidak boleh, dan  orang bekerja di luar dibatasi.  Tapi sekarang justru oleh pemerintah dibolehkan meski ada persyaratan.  Jadi masyarakat bingung, yang benar yang mana, karena plin-plannya pemerintah soal aturan PSBB,” kata  , " kata Netty, Rabu (19/5/2020).

Sebagaimana yang diberitakan sebelumnya, banyak masyarakat yang berkerumun di berbagai tempat seperti di mall, MCD Sarinah, terminal, bandara Soekarno Hatta dan tempat publik lainnya.

Hal ini dinilai karena kebijakan pemerintah yang membolehkan masyarakat melakukan perjalanan keluar kota dengan beberapa syarat.

"Syarat-syarat seperti surat untuk melakukan pekerjaan dan menjenguk keluarga yang sakit keras itu mudah dimanipulasi, ini terbukti dengan mengularnya antrean penumpang di bandara Soekarno Hatta. Lihat aja,  orang-orang bisa bersamaan waktu begitu kalau memang untuk keperluan kerja?" ungkapnya.

Sikap tidak tegas pemerintah pusat, lanjutnya,  juga mulai diikuti pemerintah daerah. Kota Bekasi misalnya, mulai merancang wilayah zona hijau dimana mesjid dibolehkan menyelenggarakan shalat Ied.

Kebijakan ini tentu tidak mampu melarang masyarakat dari zona merah untuk berbondong-bondong mendatangi mesjid di zona hijau. Masyarakat memang sudah rindu dengan mesjid.

Netty berharap pemerintah menemukan cara untuk menyelesaikan masalah ini mengingat kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi. 

"Saya berharap pemerintah punya solusi, karena sudah berapa ribu orang yang lolos mudik akibat aturan yang plin-plan itu. Jika ini tidak segera diatasi maka tidak menutup kemungkinan ada gelombang-gelombang serangan Covid-19 lainnya yang akan kita hadapi" katanya. (rizal/tri)

News Update