JAKARTA – Kebakaran di kawasan padat penduduk, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat, pagi tadi, menghanguskan 102 rumah dan 700 orang kehilangan tempat tinggal hingga terpaksa mengungsi.
"Ada 194 KK (Kartu Keluarga), total 776 jiwa (yang kehilangan tempat tinggal)," ujar Sekretaris Camat (Sekcam) Tambora Andre Ravnic ketika dihubungi, Selasa (19/5/2020).
Ia mengatakan, para pengungsi itu sementara ditempatkan di Masjid Nur Islam hingga posko pengungsian didirikan nantinya.
Baca: Permukiman Padat Penduduk di Tambora Terbakar, 25 Mobil Pemadam Dikerahkan
Nantinya kata Andre, pihak Suku Dinas Sosial Jakarta Barat dan PMI akan membangun sejumlah posko pengungsian. Salah satunya, akan dibangun di Kelurahan Jembatan Besi.
"Nanti PMI dan Sudin Sosial akan membuat tenda di halaman kantor Kelurahan Jembatan Besi," sambungnya.
Ia menjelaskan, pihaknya akan memberikan imbauan dan edukasi kepada para pengungsi untuk tetap mengikuti aturan PSBB soal physical distancing dan menerapkan protokol kesehatan, meskipun saat mengungsi.
Hal ini guna mencegah penyebaran Covid-19. "Tetap kita atur pelan pelan, edukasi kepada pengungsi untuk bersabar dan tetap menjaga kesehatannya," tandas Andre.
Kebakaran di daerah Jembatan Besi, Tambora terjadi sekitar pukul 04.50 WIB. Sebanyak 36 unit mobil damkar pun diturunkan untuk memadamkan api setelah menghanguskan 102 rumah,
Baca juga: Diduga karena Korsleting, Kebakaran di Kawasan Padat Penduduk Tambora Melahap 102 Rumah
Adapun lokasi persis kebakaran itu berada di dua RW Kelurahan Jembatan Besi, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, yakni di RW 04 dan RW 03. Di RT 01 RW 04 dua rumah hangus terbakar. Lalu di RT 02 RW 03 sebanyak 25 rumah hangus terbakar.