ADVERTISEMENT

Banjir di Serang Minta ‘Tumbal’, Wakwaw Tewas Terseret Arus Sungai Kampung Cipecung

Selasa, 19 Mei 2020 20:08 WIB

Share
Banjir di Serang Minta ‘Tumbal’, Wakwaw Tewas Terseret Arus Sungai Kampung Cipecung

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

SERANG - Korban Fian alias Wakwaw, 20, ditemukan tewas mengambang di Sungai Kampung Cipecung, Kelurahan Curug, Kecamatan Curug, Kota Serang, Selasa, (19/5/2020) sore. Pemuda yang memiliki cacat fisik ini merupakan korban luapan sungai saat Kota Serang diguyur hujan deras pada Senin (18/5/2020) malam.

Kapolsek Curug Iptu Shilton membenarkan adanya penemuan mayat di sungai yang terletak di Kampung Cipecung tersebut. Korban merupakan warga Kampung Bojong Salam, Kelurahan Curug, Kecamatan Curug.

"Betul, awalnya kita mendapatkan informasi dari warga Kampung Cipecung yang melihat mayat di sungai tersangkut batang pohon," katanya.

Menurut Shilton, berdasarkan keterangan yang diperolehnya, korban yang memiliki cacat fisik dan keterbelakangan mental tersebut, terbawa arus banjir saat hendak pulang ke rumahnya.

"Dari keterangan keluarga, mayat tersebut sudah dipastikan saudara Wakwaw. Infonya korban terseret banjir saat menyebrang jembatan kecil yang terendam arus ketika dia mau pulang ke rumah pada Senin sore," ujarnya.

Lebih lanjut, Shilton menambahkan setiap harinya korban biasa pergi pagi dan pulang sore hari. Setiap hari korban selalu terlihat di sekitar puskesmas Curug. "Jasad korban ditemukan sekitar 1 kilo dari lokasi dia terseret banjir," tambahnya.

Shilton menegaskan pihak keluarga tidak mengijinkan jasad Wakwaw dilarikan ke rumah sakit karena menganggap kematian Wakwaw merupakan musibah. Sehingga pihaknya menyerahkan jenazah korban kepadacpihak keluarga untuk disemayamkan.

"Jasad korban tidak kita bawa ke rumah sakit, karena perwakilan keluarga telah mengiklaskan, dan menganggap kejadian itu sebagai musibah," tegasnya.

Untuk diketahui, sejumlah permukiman di Kota Serang tergenang banjir, menyusul intensitas hujan cukup tinggi sejak Senin (18/5/2020) siang. Bukan hanya masuk permukiman, genangan air setinggi mata kaki juga terjadi di beberapa jalur yang mengakibatkan kemacetan.

Dari data yang diperoleh, sejumlah jalur perkotaan tergenang air setinggi mata kaki orang dewasa. Seperti yang terjadi depan Hotel Le Dian, Persimpangan Warung Pojok hingga separuh Jalan Sochari. Sementara itu, genangan air juga melanda sejumlah permukiman warga di wilayah Cikulur, Kaujon Kota Serang lebih dari 50 cm. (haryono/ruh)

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Guruh Nara Persada
Editor: Guruh Nara Persada
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT