JAKARTA - Masyarakat mesti lebih waspada, baik nasabah bank, perusahaan yang menyimpan duit THR maupun warga di perumahan. Sepekan jelang Lebaran, penjahat mengintai calon korbannya. Berbagai modus dilakukan kawanan bandit terhadap sasarannya.
Salah satu kasus yang baru terjadi, perampokan di kantor ekspedisi ‘Ninja Xpress’ di Serang, Banten, di mana satu karyawan ditembak. Dalam imbuan yang beredar, Polri meminta masyarakat lebih berhati-hati dengan modus kejahatan konvensional semisal perampokan copet, jambret dan sebagainya.
Bukan hanya di rumah dan perkantoran, tapi juga di tempat keramaian semisal di terminal, stasiun, bandara dan sarana publik lainnya. Di tempat-tempat umum itulah, Polri mendirikan posko dan menggelar Operasi Cipta Kondisi, menjaga keamanan masyarakat.
“Apabila ada kecurigaan, masyarakat diimbau melapor ke polsek terdekat atau menghubungi Bhabinkamtibmas setempat,” imbuh Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Argo Yuwono kepada Poskota.co.id semalam.
Baca juga: Kantor Jasa Kurir Dirampok Garong Bersenjata Api, Rp232 Juta Digondol
Kewaspadaan jelang Hari Raya Idul Fitri terus ditingkatkan. “Kenapa? Sebab tingginya kebutuhan saat Lebaran. Peluang inilah yang dimanfaatkan oknum-oknum tertentu melakukan kejahatan,” ucapnya.
Bagi nasabah yang akan mengambil uang di bank, polisi mengimbau menggunakan pengawalan. Karena tidak bisa diduga pelaku kejahatan membuntuti calon korbannya sejak dari bank.
Meski begitu, Argo memastikan pencegahan tindak kejahatan di tengah pandemi virus corona, Polri justru meningkatkan keberadaannya di tengah masyarakat. Sejumlah personel berseragam maupun berpakaian preman ditebar demi menekan angka kejahatan menjelang hingga setelah Lebaran.
“Kami meminta seluruh personel Polri bisa mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan menjelang lebaran semaksimal mungkin,” tukasnya.
Baca juga: Penipu Berkedok Parcel Murah Raup Rp1 Miliar dari Korbannya
Kapolri juga memerintahkan para Kapolda melakukan tindakan tegas apabila menemukan modus kejahatan seperti di atas. “Tujuannya membuat masyarakat tidak resah dan pelaku kriminal akan jera,” kata Argo.
Selain itu, dia mengajak masyarakat kembali mengaktifkan siskamling swakarsa, meski di masa pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). “Artinya masyarakat dapat menjadi polisi bagi dirinya dan lingkungannya,” tandasnya. (ilham/iw/ys)