JAKARTA – Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama pandemic Covid-19 berdampak besar pada penghasilan driver ojek online (ojol).
Hal ini dirasakan, Zulkifli (55). Sebab, sebelum PSBB, penghasilnya bisa mencapai Rp200.000, tapi kini penghasilannya anjlok di bawah Rp.100.000 per harinya.
"Saya berharap, Ojol tidak dibatasi. Kalau dibatasi kami hanya menerima order food saja," kata pria berkaca mata ini. "Kami berharap pemerintah bisa memperhatikan hal ini. Sebab, jika dilakukan PSBB terlalu lama, akan merepotkan driver ojol," kata warga Pondok Melati, Bekasi ini.
Pemerintah sendiri, katanya, telah memberikan izin kepada yang berumur 45 tahun boleh beraktifitas seperti biasa. "Nah, semestinya ya begitu! Usia 45 tahun boleh bekerja. Otomatis penghasilan ojol akan stabil," ungkapnya.
Bang Zul, demikian sapaan akrabnya, menyebut dirinya telah menerima sembako berupa vocher Rp100.000 dari Gojek. Selain itu juga ia telah menerima bantuan sembako dari pemerintah.
"Tapi, kami tidak hanya butuh sembako atau vocher. Tapi yang paling penting, driver ojol membutuhkan uang tunai untuk mebayar listrik dan kebutuhan yang lainnya," katanya.
Sebagai driver ojol, Bang Zul berharap, PSBB segera dicabut dan ada rapt tes Covid-19 untuk ojol. Menurutnya, rapt tes penting supaya penumpang tidak takut ketika naik ojol.
"Kami juga ingin punya sertifikat telah rept tes virus corona. Tujuannya, agar para calon penumpang tidak takut ketika diantar oleh ojol," tuturnya. (rizal/tri)