JAKARTA - Motor listrik Gesits yang dibubuhi tandatangan Presiden Jokowi terjual seharga Rp2, 5 miliar menjadi sorotan. Sedangkan harga itu dipasarkan dengan banderol Rp24 jutaan, tak lebih mahal dari Yamaha NMax yang memiliki harga Rp29 jutaan.
Penjualan motor tersebut terjadi di konser dan lelang yang diadakan oleh MPR beserta Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Presiden SBY, Roy Suryo mengatakan dirinya turut bersyukur karena motor listrik tersebut laku dengan harga tinggi.
"Namun demikian, ia kembali mengusulkan supaya Pesawat Kepresidenan B737-BBJ2 juga dijual dan hasil penjualannya dipakai untuk menutupi defisit BPJS Kesehatan dan kebutuhan lainya," kata Roy.
Sedangkan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof Ahmad Mubarok menduga ada kepentingan bisnis dan politik sehingga orang tersebut mau mengeluarkan uang sebesar itu.
"Mungkin dia sendiri tidak membutuhkan motor listrik tersebut. Jadi saya melihat ada kepentinganti bisnis dan politik orang tersebut mau membeli motor tersebut," terang Mubarok.
Sedangkan Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi berharap penjualan motor listrik seharga Rp2, 5 miliar di acara konser itu bukan merupakan setingan.
"Motor tersebut sangat mahal dengan harga Rp2,5 miliar. Jadi orang itu banyak sekali uangnya. Jadi belikan sembako duit Rp2,5 miliar untuk mengatasi kesulitan masyarakat," ucap Uchok
Seperti diketahui pengusaha asal Jambi bernama M Nuh yang berani membeli motor listrik Gesits di acara konser lelang. (johara/fs)