Mayat Bayi yang Dijadikan Bahan ‘Prank’ Diduga Hasil Aborsi

Senin 18 Mei 2020, 19:38 WIB
AKBP Steven Tamuntuan

AKBP Steven Tamuntuan

JAKARTA - Mayat bayi laki-laki dijadikan bahan untuk prank (jebakan untuk maksud canda). Lebih sadisnya lagi, ternyata, mayat bayi laki-laki dalam kardus yang jadi 'bahan' prank dua pelaku di Terowongan Ceger, Cipayung, Jakarta Timur, diduga korban aborsi.

Pasalnya, bayi tersebut diperkirakan baru berusia kandungan lima sampai enam bulan dan lahir secara prematur. 

Wakapolres Jakarta Timur AKBP Steven Tamuntuan mengatakan, dugaan yang didapat pihaknya didasari kondisi jasad bayi malang itu dan bau pekat obat.

"Diduga korban aborsi dan lahir prematur. Hasil pemeriksaan awal usia bayinya lima sampai enam bulan," katanya, Senin (18/5).

Dugaan prematur yang didapat petugas, kata Steven, karena kondisi jasad korban yang secara fisik lebih mungil. Pasalnya, kondisi bayi yang dalam kandungan normal, pada usia 37 minggu tidak sekecil itu.

 "Namun kami masih menunggu hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati yang menangani," ujarnya.

Dan untuk mengejar dua pelaku, sambung Steven, pihaknya juga sudah menyiapkan tim khusus. Dimana tim berisi reserse itu dibentuk setelah dapat laporan korban pada Jumat (15/5).

"Kemarin bapak Kapolres telah memerintahkan untuk membentuk tim investigasi untuk perkara ini," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Kombes Sumy Hastry Purwanti membenarkan fisik bayi tersebut lebih mungil. Meski begitu, ia tak menjelaskan kondisi dan kemungkinan bayi tersebut merupakan korban aborsi orang tua yang tega melakukan. "Ya, kecil (kondisi bayinya). Memang (lahirnya) prematur," tutur Hastry.

Sebelumnya diberitakan, seorang wanita menjadi korban kejahilan "prank" oleh dua orang yang tak dikenalnya di Terowongan Ceger, Jalan Raya Hankam, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (15/5) malam kemarin. Wanita ini diberi sebuah kantong plastik berbetuk kardus yang didalamnya berisi jasad bayi. 

Flonia, yang mengaku cukup kaget atas kantong plastik yang ia dapatkan dari dua pelaku. Awalnya, ia mengira bingkisan yang didapatkannya itu berupa sepatu namun, tak berapa lama kantong yang ia terima di pinggir jalan itu mengeluarkan aroma tak sedap. 

Wakapolres Jakarta Timur AKBP Steven Tamuntuan mengatakan, kasus "prank" mayat bayi itu berawal saat korban sedang mengendarai sepeda.

Saat itu, wanita tersebut berhenti di tengah perjalanan, tepatnya di Terowongan Ceger, Jalan Raya Hankam, Cipayung, Jakarta Timur. "Wanita ini mau pasang headset, makanya dia berhenti di terowongan," katanya, Sabtu (16/5). (Ifand/win)

Berita Terkait

News Update