ADVERTISEMENT

Bisnis Ramuan 'Jamer' Yeyen Melonjak Saat Wabah Covid-19

Senin, 18 Mei 2020 06:10 WIB

Share
Bisnis Ramuan 'Jamer' Yeyen Melonjak Saat Wabah Covid-19

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

JAKARTA – Semula tidak pernah terpikirkan ibu dua anak ini bakal sukses menjadi pedagang ramuan jahe merah (jamer). Pasalnya, ia hanya iseng membelikan dan meracik ramuan jamer untuk sang ibu sebagai penghangat badan dan mengatasi rematik yang dideritanya.

“Ibu malah menyuruh saya untuk menjajakan jamer ke teman-teman, baik alumni SD, SMP maupun SMK. Eh lama-kelamaan malah banyak yang pesan. Tentu saja saya sangat senang karena hasil jualan jamer ini sangat booming di masa pandemi Corona sekarang,” kata Yeyen, Minggu (17/5/2020).

Wanita yang akrab dipanggil ‘Mama Fero’ ini menyebut ramuan jamer yang dijual seharga Rp35 ribu pertoples ini makin terangkat saat wabah Corona terjadi di Indonesia, termasuk Jabodetabek.

Pasalnya jahe merah dipercaya memiliki fungsi memperkuat imun tubuh manusia. Warga pun banyak yang memburu jahe merah. Harga jamer pun naik tajam jadi Rp 100 ribu perkilo.

Dampaknya, pesanan jamer yang dijual Yeyen meningkat.  Pesanan pun datang terus-menerus di tempat tinggalnya, di kawasan Peninggilan Utara, Ciledug, Kota Tangerang. 

Tak mengherankan dalam sehari ia bisa menjual sebanyak 100 toples jamer. “Kalau dihitung rata-rata sehari mencapai 60 toples,” ujarnya.

Meski ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Jabodetabek, Yeyen mengakui tidak masalah.

Soalnya, dia mengirim jamer ke pemesan naik motor ke rumah masing-masing. Untuk jarak dekat, ia sendiri yang mengantar jamer. Sedang jarak jauh lewat ojek online atau titipan kilat.

Dikatakan Yeyen, bisnis jamer yang dijalankan berawal dari desakan ibunya, Ibu Soliyah yang menyuruhnya menjual jamer di masa pandemi Corona pada awal Maret 2020 lalu. “ Iseng-iseng saya jalani permintaan ibu, awalnya teman sekolah SD, SMP dan SMK,” katanya.

Tak disangka, permintaan jamer itu melonjak tiap hari. Apalagi banyak kerabatnya yang tinggal berlainan tempat juga ikut membantu memasarkan dengan sistem bagi hasil. “Jadi semula laku 5 toples jamer, sekarang bisa 50 – 100 toples,” tandasnya.

Lulus Uji Kesehatan

Dari penghasilan yang diperoleh selama masa pandemi Corona selama tiga bulan ini, Yeyen mengaku bisa membantu suami memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Bisa buat bayar listrik, PAM, sekolah dan membantu orangtua di rumah,” katanya sambil tersenyum.

Sambil berpromosi, wanita yang bisa dihubungi di nomor 082213379678  ini mengaku jamer yang dijual sudah lulus uji kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Tangerang No. 2133674060015-19. “Jadi aman untuk dikonsumsi,” tukasnya.

Ditambahkan Yeyen, jamer yang dijualnya mengandung komposisi jahe merah, gula tebu, gula aren, kayu manis, sereh dan rempah-rempah lainnya.

“Jamer ini baik digunakan untuk rematik, perut kembung, nyeri persendian, pegal linu, sesak nafas, batuk berlendir, susah tidur, sulit BAB, kesemutan, kebas, asar urat dan lainnya.”

Berkat kerja kerasnya memasarkan ramuan jamer, banyak kalangan di Jakarta dan Tangerang yang memesan jamer racikannya.

“Bahkan belum lama ini ada orderan ke Bogor. Bos saya malah dapat pesanan 300 toples dari salah dinas di Tangerang. Ini berkat rahmat Allah SWT dan adanya medsos seperti Instagram, WA, FB dan lainnya. Untuk pembayaran juga simpel lewat transfer,” tukasnya. (tiyo/tri)

ADVERTISEMENT

Reporter: Tri Haryanti
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT