Nunggak Kontrakan, Edi Diusir dan Bingung Mau Pulang Kampung

Minggu 17 Mei 2020, 19:55 WIB
Edi, bingung cari kontrakan baru. (mia)

Edi, bingung cari kontrakan baru. (mia)

JAKARTA – Wabah Virus corona hingga sekarang belum berakhir. Kondisi ini  membuat para driver ojeg online kesulitan mencari nafkah di tengah-tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta dan sekitarnya.

Edi  (29), pengemudi ojeg online ini sudah 2 bulan lamanya terpaksa menunggak kontrakan, dan harus mencari kontrakan lain.

"Akhir bulan ini saya harus pindah, yang punya kontrakan nggak boleh diperpanjang, karena kemaren saya bayar telat dan nunggak juga. Habis gimana nggak ada penghasilan, orderan turun drastis lebih dari 50 persen, buat makan sama anak dan isteri saja masih kurang," tutur Edi, saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (17/5/2020).

Diakui Edi, sebelum penyakit virus corona merebak, ia selalu mendapatkan bonus tambahan dari perusahaan transportasi tempat dia bekerja.

"Sekarang boro-boro mendapatkan bonus, asal nutupi kebutuhan hari-hari dan gantiin bensin motor saya ini saja sudah alhamdulilah banget, yang penting keluarga saya tetap sehat. Sebab saya juga cemas karena kasus positif dan meninggal karena virus corona sudah banyak banget,"jelas pria asal Jawa Tengah ini.

Sebenarnya, disaat kondisi ekonomi terpuruk seperti ini, Edy beserta keluarganya ingin pulang kampung, namun Edi bingung lantaran di desa juga lapangan pekerjaan sedikit.

"Gimana ya, pemerintah larang kita mudik, disamping itu disana juga mau kerja apa, jadi petani bukan pemilik sawah itu selain penghasilannya kecil, disana pengangguran juga banyak, apalagi dengan kondisi seperti ini,"jelas Edi.

Edi berharap pemerintah bisa memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) ke masyarakat yang membutuhkan tanpa pandang bulu.

"Saya pengennya yang memberikan bantuan itu lihat kondisi langsung penerimanya, kan bisa keliatan kalau membutuhkan. Jadi jangan hanya KTP Jakarta atau KTP setempat, tapi juga KTP daerah kayak saya ini yang hidup ngontrak butuh yang namanya bantuan sosial biar tepat sasaran,"ucapnya.
Pria berkulit sawo matang ini berharap pandemi virus corona segera berakhir sehingga roda perekonomian kembali normal.

"Semoga cepet selesai ini penyakit, pemerintah segera menemukan obat atau vaksinya, sehingga saya bisa fokus bekerja untuk mencukupi kebutuhan anak-anak dan isteri saya,"pungkas Edi. (mia/tri)

News Update