DAROMI (34), menyesal kawin dengan Ita (30), karena ternyata hanya jadi “generasi penerus”. Maksudnya, istri tidak perawan lagi. Padahal nikah, Daromi sudah suka ngebon Ita di hotel. Klimaksnya Daromi tinggalkan rumah tanpa pesan, sehingga Ita terpaksa gugat cerai tanpa dihadiri suami.
Maunya setiap lelaki, menikah pertama kali mendapatkan istri yang masih segelan plastik dan merk terdaftar. Di era gombalisasi ini makin susah, dapat istri wanita saja sudah beruntung. Soalnya kini banyak lelaki kawin sama lelaki. Ini mau cari istri atau mau bermain anggar?
Lelaki merasa paling malang di dunia ini adalah Daromi, warga Surabaya. Menikah dengan Ita tak merasa bahagia, karena sudah tidak perawan lagi. Padahal sebelum resmi jadi suami istri, Daromi tahu persis kondisi Ita, karena dia sendiri sering bawa Ita ke hotel.
Sejak itu rumah tangga Daromi merasa tak bahagia. Asal ada kesalahan istri sedikit saja sudah langsung menyerang Ita, “Dasar perempuan tidak perawan!” Padahal dia sendiri juga ikut pakai meski tahu kondisi itu barang. Namun demikian Ita memilih diam, sebab dia ingin mempertahankan keutuhan rumah tangganya.
Tapi belakangan makin runyam saja, bahkan Daromi tega meninggakkan rumah sampai sekarang tak kembali. Mungkin cari pasangan baru yang segelan besi. Sudah dicari kesana kemari tak ketemu, akhirnya Ita minta izin mertua untuk menggugat cerai. Awalya tak diizinkan dengan alasan bikin malu, tapi Ita terus nekad.
Kini gugatan cerai itu sudah dilakukan ke Pengadilan Agama Surabaya. Tinggal tunggu waktu saja, kapan vonis dibacakan dan Ita resmi jadi janda. Tapi ini lebih merdeka, bisa menentukan nasibnya sendiri.
Daromi melebihi Bang Toyib dong. (jpnn/gunarso ts)
