Kisah Mualaf, Ibu Dosen Ini Terpanggil Memeluk Islam Karena Sering Mendengar Pengajian

Sabtu 16 Mei 2020, 17:38 WIB
Ovi Olivia, dosen salah satu universitas di Jakarta, terpanggil memeluk Islam setelah sering mendengan pengajian. (adji)

Ovi Olivia, dosen salah satu universitas di Jakarta, terpanggil memeluk Islam setelah sering mendengan pengajian. (adji)

PANGGILAN hati untuk menjadi seorang mualaf tidak semudah membuka telapak tangan. Hal ini yang dialami Ovi Olivia (28), seorang dosen di sebuah universitas swasta. Ovi menjadi seorang mualaf sejak 2015. Dirinya mengaku awal mula terpanggil untuk mengenal agama Islam, saat dirinya bekerja di salah satu stasiun televisi swasta.

Di mana setiap istirahat di kantin, selalu mendengar pengajian di masjid yang letaknya berdekatan dengan kantin. “Jadi dulu saya pernah jadi karyawan swasta di salah satu televisi nasional, kalau istirahat kan ada kantin di dekat masjid, selalu ada pengajian. Firasatku mengatakan ada yang berbeda dan membuat tertarik,” terangnya, kemarin.

Dikatakan, sebelum menganut agama Islam, dirinya belum merasakan ketenangan selama beribadah. “Namun saya merasakan Islam itu ada ketenangan. Apalagi kalau Jumatan, ada bapak mengajak anaknya salat berjamaah. Saya membayangkan, kalau punya anak nanti ibadahnya bareng sama bapaknya,” ujar Ovi.

KEINGINAN SENDIRI

Dirinya memilih menjadi mualaf, bukan karena lingkungan atau dekat dengan seseorang, merupakan keinginan sendiri. “Biasanya kan ada seorang mualaf karena dekat dengan seseorang dan jodohnya sehingga pindah agama. Tetapi saya meyakini diri sendiri, bahwa saya harus pindah agama. Syukur syukur juga didekatkan jodoh,” jelasnya.

Wanita lulusan S2 Komunikasi ini mengungkapkan setelah menjadi seorang muslimah, kini dirinya berhijab. “Saya dulu orang yang sangat ambisius terhadap apapun yang saya mau. Misalnya saya mau A, maka harus saya lakukan apapun itu. Tetapi setelah saya menjadi mualaf saya menjadi lebih mengikhlaskan sesuatu,” imbuh Ovi.

Diungkapkan, ibunya sempat kaget, saat pertama kali dirinya memberitahukan keinginan pindah keyakinan. “Ibu sempat kaget, dan bertanya apakah benar dan yakin. Saya bilang yakin dan sudah jalan saya,” ujarnya.

Teman-teman dekat juga memahami keinginannya, namun ada juga yang menanyakan apakah, niatnya menjadi mualaf karena ingin nikah. “Saya tegaskan, kalau itu merupakan pilihan dan jalan hidup. Meski setiap orang tentu ingin berkeluarga,” kata Ovi.

Ovi, mengaku memeluk agama Islam, setelah mengucap dua kalimat syahadat di Masjid Attin, TMII, Jakarta Timur. (adji/ta/bu)

News Update