Atlet Muslim, Tetap Berpuasa Penuh Selama Pandemi COVID-19

Sabtu 16 Mei 2020, 19:51 WIB
ilustrasi olah raga di bulan puasa

ilustrasi olah raga di bulan puasa

LONDON - Sejumlah atlet muslim di berbagai negara memanfaatkan waktu jeda kegiatan akibat wabah virus Corona atau COVID-19 untuk menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan secara penuh. Hal itu mereka siasati dengan mengubah jadwal latihan, seperti yang dilakukan pelari jarak jauh andalan Inggris, Mahamed.

Dilansir London Evening Standard, Sabtu (16/5/2020), atlet berusia 22 itu memang sudah berniat puasa penuh, hal yang jarang bisa dilakukan sepanjang kariernya sebagai atlet. Ia pun menyesuaikan waktu latihannya menjadi jam 01 dini hari sebelum sahur, atau malam setelah buka. "Namun terkadang saya juga berlatih pada sore hari dengan membawa bekal untuk berbuka di ransel. Ini merupakan berkah," kata atlet yang pernah ikut Maraton London pada akhir April lalu.

 

Sama seperti Mahamed, pemegang rekor dunia lari 400 meter putri asal Amerika Serikat, Dalilah Muhammad juga ingin memanfaatkan waktu istirahat selama pandemi dengan menunaikan puasa sebulan penuh untuk pertama kalinya sepanjang kariernya. "Saya tidak pernah bisa puasa 30 hari penuh. Kali ini, aku  berjanji pada diri saya sendiri untuk benar-benar melakukannya (puasa penuh)," tekadnya.

 

Begitu juga dengan Mo Hashi, seorang pelari klub di Middlesex. Ia mengatakan lega bisa khusuk menjalankan puasa setelah bertahun-tahun berlatih, berpuasa, bekerja dan belajar di tengah Ramadan. "Jika tidak ada lockdown, saya akan berlatih dengan klub saya pukul 10 pagi. Itu salah satu manfaat utama. Sekarang saya bisa pergi dan berlari sampai larut malam, pukul enam atau tujuh malam," ungkapnya.

 

Sejauh ini para atlet muslim di berbagai belahan dunia, khususnya Eropa dan Amerika Serikat memang mengaku sulit untuk menjalankan ibadah puasa. Selain karena rutinitasnya sebagai atlet, kondisi di negara-negara tersebut kurang mendukung bagi mereka untuk bisa menjalankan ibdah puasa secara penuh. Tidak heran jika kondisi pandemi dianggap sebagai sebuah berkah bagi mereka dalam menjalankan perintah agama. (junius/fs)

News Update