Heboh Rekening Belasan Warga Rusun di Cengkareng Dibobol Lewat Skimming

Kamis 14 Mei 2020, 21:47 WIB
Ilustrasi.

Ilustrasi.

JAKARTA – Kasus dugaan kejahatan perbankan dengan modus skimming Anjungan Tunai Mandiri (ATM) kembali muncul. Diduga kasus itu menimpa belasan warga Rusan Bumi Cengkareng Indah, Jakarta Barat. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

Septi Yudiana, salah satu korban mengatakan, ada 19 warga rusun yang menjadi korban skimming usai bertransaksi menggunakan ATM sebuah bank di lingkungan rusun. Kejadian itu terjadi sejak April 2020 lalu. Tak tanggung-tanggung puluhan juta uang tersedot dalam setiap kali transaksi lewat ATM.

"Saya jadi korban pada Minggu (12/4/2020) saat hendak mengecek saldo di ATM tersebut," katanya, Kamis (14/5/2020). Dia tidak menyadari uangnya di ATM ludes usai bertransaksi di mesin ATM itu.

Ia tersadar ketika tetangganya heboh tentang kehilangan uang usai transaksi menggunakan mesin ATM di rusun itu. Khawatir menjadi korban, akhirnya pada Jumat (17/4/2020) Yudi mengecek kembali isi saldonya di mesin ATM lain. Hasilnya seluruh uangnya senilai Rp29 juta ludes entah kemana. "Saya hanya disisakan uang Rp200 ribu saja. Semua tabungan saya di bank tersebut ludes," ungkap Yudi.

Baca jugaKomplotan Pembobol ATM Modus Skimming Diringkus Anggota Polda Metro Jaya

Warga Rusun Bumi Cengkareng Indah itu segera melapor ke pihak bank. Pihak bank pun meminta Yudi menunggu 20 hari jam kerja untuk diperiksa lebih lanjut. Belakangan diketahui ternyata bukan hanya Yudi yang sudah melaporkan kejadian tersebut ke pihak bank. Tetangga Yudi juga telah melaporkan kejadian itu pada Senin (11/4/2020) lalu.

Namun hingga kini mereka belum mendapatkan jawaban pasti dari pihak bank."Rata-rata uang yang dicuri itu Rp10 juta. Nasabah yang memiliki M-Banking bisa langsung sadar saat uangnya dicuri, tidak seperti saya sampai Rp29 juta, karena tidak sadar," jelas Yudi.

Baca jugaPelaku Skimming, WN Bulgaria Ditembak Mati Polda Metro

Menurut Yudi, jika ditotal kerugian 19 warga rusun mencapai Rp200 juta karena menjadi korban skimming di ATM tersebut. Pihak bank sudah pernah mengirimkan petugas ke ATM tersebut untuk mengecek lebih lanjut. Hasilnya tidak ada mesin ATM yang bermasalah.

Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, AKP Antonius mengaku belum menerima laporan dugaan tindak kejahatan skimming di wilayah tersebut. "Sampai saat ini kami belum menerima laporan. Namun kalau sudah ada laporan kami siap proses," ujarnya. (iw/ys)

Berita Terkait

News Update