JAKARTA – Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya memberikan kesaksian tentang kesuksesan negara tempatnya bertugas dalam memerangi Covid-19.
"Keberhasilan penanganan Covid - 19 tidak terlepas dari komitmen semua pihak di negeri yang berpenduduk 4,4 juta jiwa itu," ucap Tantowi saat telekonferens dengan Gugus Tugas Nasional pada Senin (11/5/2020).
Tantowi, yang juga sebagai Duta Besar Indonesia untuk Samoa dan Tonga ini, menyampaikan bahwa Selandia Baru memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan diri dalam penanganan Covid-19. Negara ini termasuk negara yang terakhir dengan kasus positif Covid– 19.
“Mereka punya waktu yang banyak untuk mempelajari apa yang terjadi di negara lain. Apa itu virus, kemudian cara penanganan dari masing-masing negara,” kata Tantowi saat telekonferens dengan Gugus Tugas Nasional pada Senin (11/5).
"Mereka sangat siap, sedangkan negara-negara lain tidak siap karena memang virus ini memang tidak terduga. Tanggal 28 Februari virus pertama teridentifikasi di Selandia Baru. Mereka sigap karena mereka tahu betul apa yang harus dilakukan.”
Kemudian Pemerintah menyusun kebijakan tersebut berbasis sains dan rekomendasi dari ahli dan akademisi.
“Jadi, dalam membuat peraturan-peraturan, apakah itu bentuknya undang-undang dan peraturan-peraturan di bawahnya, basisnya selalu sama sains atau rekomendasi atau pendapat para ahli dan akademisi,” ucap Tantowi.
Ia menambahkan undang-undang atau peraturan yang telah diputuskan pemerintah ini dijalankan secara konsisten dan tegas. Selain itu, dalam proses penyusunan undang-undang di Selandia Baru tidak serumit yang terjadi di negara lain.
“Undang - Undang tersebut dapat selesai dalam waktu hari, bahkan minggu,” ucapnya.
Ia mencontohkan salah satu undang-undang yang cepat tersusun digunakan sebagai payung regulasi untuk pihak kepolisian.
“Polisi dibekali undang–undang karena ketika lockdown diberlakukan polisi diberikan kewenangan mengambil tindakan yang cepat bahkan keras. Jika tidak ada undang-undang, banyak pelanggaran yang terjadi,” kata Tantowi.
Dalam konteks pemerintahan di Selandia Baru ini, pengesahan undang-undang tidak terlepas dari dukungan parlemen sebagai faktor yang menentukan. (johara/win)