CILEGON – Ratusan tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon meminta dilakukan rapid test. Menyusul ditemukannya seorang pegawai yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Iya, kami mengajukan kepada manajemen untuk dilakukan rapid test secara menyeluruh, apapun hasilnya, karena rekan kami telah dinyatakan positif terpapar Covid-19, tanpa gejala," kata seorang tenaga medis yang ada di RSUD Cilegon, Nisa kepada wartawan, Minggu (10/5/2020).
Dia mengatakan, rapid tes tersebut digunakan sebagai acuan apakah akan dilanjutkan tes swab yang hasilnya bisa valid kemudian ditambah tes PCR. Karena, kata dia, untuk melakukan proses diketahui negatif atau positif terpapar Covid-19 harus melalui berbagai tes.
"Tadi beberapa rekan sudah komunikasi dengan bidang masing-masing. Direncanakan Senin (11/5/2020) besok akan dilakukan rapid test secara massal. Nanti, setelah rapid tes secara massal kami menunggu perintah selanjutnya," ujarnya.
Sementara itu, Plt. Dirut RSUD Cilegon dr. Arriadna membenarkan adanya pegawai RSUD Cilegon yang terpapar Covid-19. Bahkan pihaknya sudah menyampaikan data tambahan tersebut ke Satgas Gugus Tugas Covid-19. Saat ini, kata dia, sedang melakukan komunikasi untuk melakukan rapid test secara bersamaan untuk pegawai RSUD Cilegon lainnya.
"Sedang dilakukan komunikasi dan koordinasi guna memastikan rapid tes secara massal bagi karyawan RSUD. Untuk waktu dan kapannya, kami tengah melakukan koordinasi dengan berbagai bidang," tuturnya dikonfirmasi wartawan.
Seperti diketahui, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid - 19 Kota Cilegon, Ahmad Aziz Setia Ade, Sabtu (9/5/2020), menyebutkan seorang tenaga medis RSUD Kota Cilegon terkorfirmasi Covid-19 dan pasien tersebut melakukan isolasi mandiri.
Aziz mengungkapkan, pegawai RSUD Kota Cilegon yang terkonfirmasi positif Covid -19 tersebut sebelumnya berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG). (haryono/ruh)