JAKARTA - Disaat ekonomi serba tidak pasti akibat Wabah COVID-19 warga justru terus dipusingkan dengan harga kebutuhan pokok yang terus meningkat. Bahkan, untuk harga jengkol di pasar tradisional seperti di Pasar Koja Baru, Jakarta Utara saja mengalami kenaikan harga.
Kenaikan mencapai 50 persen dari harga normal Rp 20 ribu, kini menjadi Rp60 ribu per kilogram. Harga tersebut, lebih mahal ketimbang harga daging ayam Rp35 ribu perkilogram .
"Pusing, kondisi kayak begini tapi kebutuhan pada tinggi . Sampai-sampai harga jengkol juga pada ikutan naik," keluh Tami, 32, salah seorang pembeli di Pasar Koja Baru.
Dengan adanya kenaikan harga tersebut, sambungnya, sudah tentu juga pengeluaran belanja pun bertambah . "Mau nggak dibeli tapi suami pesan , karena memang suka. Palingan beli setengah saja untuk menyesuaikan keuangan," ungkapnya.
Lina, 19, pembeli lainnya mengaku, kenaikan harga jengkol dan bahan pangan lainnya dinilai mulai tidak seimbang dengan pendapatan masyarakat. "Beban hidup sudah tinggi dan sulit sejak Corono, mohon pemerintah stabilkan harga-harga kebutuhan," pintanya.
Koko, 33, salah satu pedagang Pasar Koja Baru mengaku , kenaikan harga jengkol sudah berlangsung sejak beberapa hari ini. Ia pun ikut pusing , karena banyak pembeli yang komplain akibat kenaikan harga tersebut
"Emang harganya lagi naik dari sananya, bukan cuma pembeli yang pusing. Saya ambil dari Pasar Induk," ungkapnya.
Sementara itu untuk harga kebutuhan lainnya di Pasar Koja Baru relatif stabil, seperti beras IR1 Rp12.000/ Kg, gula pasir Rp18.000/ Kg, minyak goreng kemasan Rp14.000/ Kg, daging ayam Rp40/ ekor, telur ayam Rp22.000/ Kg
Daging sapi Rp125.000/ Kg, cabe merah kriting Rp30.000/ Kg, cabe merah biasa Tp35.000/ Kg, cabe rawit merah Rp30.000/ Kg, bawang merah Rp60.000, bawang putih Rp40.000/ Kg, tomat Rp14.000/ Kg, dan bawang bombai Rp40.000/ Kg. (deny/fs)
