Pedagang Takjil di Rawamangun Sepi Pembeli Akibat COVID-19

Jumat 08 Mei 2020, 17:22 WIB
Pedagang takjil di Rawamangun

Pedagang takjil di Rawamangun

JAKARTA - Bulan Ramadhan yang dilalui ditengah Pandemi COVID-19, dinilai sebagian besar pedagang takjil di kawasan Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur  juga menghancurkan usaha mereka. Pasalnya, dagangan yang biasanya dijual laris manis, kini terus bersisa lantaran hanya sedikit pembeli yang datang.

Ini disampaikan Reva Sepriyanti, 31, salah satu pedagang takjil yang mengaku usaha tahuannya di Bulan Ramadhan kali ini sepi. Karena barang dagangnya yang dijajakan selalu tersisa.

"Yang beli bisa kehitung, makanya dagangan saya  nggak pernah habis dan selalu tersisa," katanya.

Menurut dia,  keputusan pemerintah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat semua orang lebih memilih di rumah. Belum lagi warga lain yang juga sudah lebih dulu pulang kampung sehingga membuat Jakarta sepi. "Tetangga saya saja yang biasanya beli takjil sekarang memilih bikin sendiri, alasannya lebih murah," ujarnya.

Permasalahan lain yang juga muncul akibat Pandemi COVID-19 ini, kata Reva, semakin banyak warga yang hidup kekurangan. Hal itu terjadi karena warga yang sudah hampir sebulan ini sudah nggak ada yang kerja. "Ya kayak saya nih, buat nyari tambahan jualan, cuma bukannya untung malah kadang-kadang rugi," ungkapnya.

        Dia menambahkan, selain tak punya uang dan hidup hemat, warga yang ada pun dinilainya enggan keluar rumah dengan peralatan lengkap menggunakan masker. Belum lagi peraturan dari pemerintah yang mengharuskan pedagang untuk menjaga jarak.

"Karena ribetnya itu makanya sekarang yang beli takjil hanya sedikit," imbuhnya.

Akibat semua masalah itu, Reva menyebut pendapatannya turun 50 persen dari tahun lalu. Ia pun menyebut Pandemi COVID-19 menjadi bencana bagi para pedagang takjil yang selama ini mangkal di depan Terminal Rawamangun. "Bisa-bisa nggak Lebaran, kalau begini terus. Soalnya tahun lalu dipertengahan bulan sudah bisa cicil beli baju anak," pungkasnya. (Ifand/fs)

 

Berita Terkait

News Update