JAKARTA (Pos Kota) - Di tengah Pandemi COVID-19 dan liburnya para siswa, Badan Narkotika Nasional (BNN) menyiapkan pesantren kilat digital. Anak-anak muda ini dijelaskan bahaya narkoba melalui teknologi pertemuan virtual sebagai upaya mendukung penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Deputi Pencegahan BNN, Irjen Anjan Pramuka mengatakan, kegiatan yang digelar pihaknya diinisiasi oleh Sobat Cyber Indonesia (SCI) dan Mastel. Dimana pesantren kilat digital mengajak Rumah Edukasi Anti Narkoba semakin paham akan bahaya narkotika. "Kampanye anti narkoba dalam Pesantren Kilat Digital itupun sudah kami gelar sejak 4 Mei kemarin dan akan berakhir 9 Mei besok," katanya.
Dengan menggunakan fasilitas teknologi pertemuan virtual, kata Anjan, kegiatan ini dikemas sedemikian rupa. Hasilnya pun memuaskan, sebanyak 160 kalangan anak muda atau milenial ikut kegiatan ini.
"Saya sendiri mengisi sesi khusus konten digital anti narkoba yang diusung dalam alamat rean.id," ujarnya.
Anjan menambahkan, ia menyampaikan materi akan bahayanya peredaran narkoba melalui dunia maya atau digital. Harapannya agar anak muda harus paham betul pola peredaran dan bahayanya. "Terlebih ancaman penyalahgunaan narkoba di kalangan anak muda inilah yang menjadi semangat bagi BNN untuk memberikan ruang bagi anak muda agar terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba," terangnya.
Program Rean.id itu sendiri, kata Anjan, merupakan bagian dari BNN dalam mengambil ruang saat anak muda dalam berkarya. Konsentrasi yang cukup besar dari BNN, menempatkan anak muda sebagai aktor utama dalam perubahan dengan berbagai ide cemerlang.
"Melalui hal ini kami ingin membangun bangsa dan negara dengan kemampuan mereka," terangnya.
Pihaknya, sambung Anjan, juga berharap anak muda milenial ikut andil dalam platform digital yang baru diluncurkan pada Oktober 2019 lalu. Bahkan, hingga kini telah banyak dikontribusi oleh anak muda dengan memasukkan konten-kontennya ke rean.id. "Kami pun mencoba menyampaikan materi yang cukup sistematis dan mudah dipahami anak muda, sehingga mereka antusias bergabung," ungkapnya.
Melalui pesantren kilat ini, lanjut Anjan, para peserta antusias untuk langsung bergabung dengan rean.id. Panitia dari Sobat Cyber Indonesia tersebut juga memberikan tugas kepada peserta untuk membuat konten yang nanti harus dimasukkan dalam laman rean.id. "Diharapkan para peserta pesantren kilat digital ini mampu berkontribusi dan berkarya dengan kegiatan positif dan diekspresikan," imbuhnya.
Sebagai informasi, BNN sendiri akan meluncurkan platform bernama “Rumah Edukasi”. Platform ini bertujuan sebagai media pencegahan penggunaan narkoba dan obat atau bahan berbahaya lainnya. Dalam program Rumah edukasi anti narkoba mencangkup 3 hal yaitu media informasi, media edukasi dan sumber informasi dan edukasi. (Ifand)