ADVERTISEMENT

Sergio Aguero: Kebanyakan Pemain Takut Jika Liga Inggris Berlanjut

Kamis, 7 Mei 2020 05:52 WIB

Share
Sergio Aguero: Kebanyakan Pemain Takut Jika Liga Inggris Berlanjut

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

INGGRIS - Tidak hanya dari kalangan klub, suara-suara sumbang terkait rencana berlanjutnya Liga Primer Inggris musim 2019-2020 juga datang dari sebagian pemain. Keselamatan keluarga mereka, menjadi alasan sebagian besar pemain untuk menolak dilanjutkannya kompetisi selama pandemi virus Corona atau Covid-19, belum juga mereda.

Hanya saja mereka tidak berani untuk mengungkapannya ke publik, seperti yang dibeberkan bomber Manchester City, Sergio Aguero. Meski tidak secara tegas menolak, Aguero menyebut bahwa saat ini ada banyak ketakutan yang dirasakan sebagian besar pemain jika harus bermain di tengah pandemi.

"Sebagian pemain takut (kembali bermain) karena mereka memiliki anak dan keluarga," ungkap Aguero, seperti dikutip BBC Sport.

Ia menambahkan meski kompetisi dilanjutkan dengan mengutamakan protokol kesehatan dan digelar tanpa penonton sesuai proposal 'Project Restart', tidak ada jaminan setiap pemain terbebas dari ancaman Covid-19.

"Saya bahkan mungkin tidak tahu apakah saat ini, saya terpapar (Covid-19) atau tidak. Karena ada orang yang tidak memiliki gejala apa pun, tetapi nyatanya mereka terinfeksi. Itulah sebabnya saya tidak ingin berhubungan dengan siapa pun," jelasnya.

"Saya memutuskan untuk tetap tinggal di rumah bersama pasangan saya. Karena jika saya terinveksi, itu hanya akan pasangan saya saja yang tertular.  Tapi bagaimana dengan mereka yang memiliki pasangan yang sedang hamil atau tinggal bersama orang tuanya dan anaknya yang masih kecil? Mereka harus menyelesaikan 92 pertandingan tersisa, tanpa ada jaminan mereka akan tertular atau menularkan kepada orang lain," jelasnya.

Hal senada juga diungkapkan Mantan penyerang Watford, Marvin Sordell. ia menilai bahwa para pemain seharusnya punya hak untuk menolak wacana dilanjutkannya kompetisi di tengah pandemi.

"Saya kira ini bisa menjadi pertimbangan oleh semua orang karena mereka (pemain) juga memiliki hak untuk menolak atau setuju dengan rencana itu, meski sebenarnya mereka terpaksa," lanjutnya, dikutip AP.

"Beberapa orang mungkin tinggal sendiri dan tidak akan punya tanggung jawab dalam hal itu. Atau di antara mereka mungkin takut menularkan virus itu kepada orang lain jika mereka terinfeksi. Tapi akan ada pemain lain yang mungkin tinggal bersama orang tua, istri, atau anak mereka. Atau mungkin mereka adalah tulang punggung keluarga. Beberapa pemain juga mungkin punya riwayat kesehatan yang berbeda-beda," tuntasnya. (junius/ys)

ADVERTISEMENT

Reporter: Yulian Saputra
Editor: Yulian Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT