DEPOK - Fenomena tawuran antarkelompok remaja dengan janjian di media sosial (medsos) hingga menimbulkan korban jiwa menjadi perhatian khusus Kapolsek Sukmajaya, AKP Ibrahim Joao Sadjab.
Seperti yang terjadi pada akhir pekan kemarin, tawuran di Jalan Duta Raya Cisalak Sukmajaya, Depok, mengakibatkan seorang office boy (OB), Adam Bajuri (25), tewas. Pemicunya hanya karena saling ejek dan saling tantang di medsos kemudian janjian melakukan tawuran.
AKP Ibrahim mengatakan, berdasarkan temuan anggota di lapangan bahwa anak-anak usia remaja jika mau tawuran terlebih dahulu berkomunikasi dan melakukan ajakan melalui medsos.
"Janjian tawuran di media sosial berupa ajakan tawuran sudah bukan hal yang biasa namun sudah rata-rata kebanyakan sekarang ini sudah umum. Para kelompok memanfaatkan medsos berupa aplikasi Whatapps dan Instagram (IG) dijadikan media untuk mencari eksistensi sebuah kelompok," ujarnya kepada Poskota.id, Kamis (7/5/2020) pagi.
Baca juga: Tawuran Tewaskan OB di Depok Bermula Saling Ejek di Medsos
Perwira jebolan Akpol angkatan 2009 B ini menutukan sebagai Kapolsek Sukmajaya memgimbau khususnya kepada masyarakat dapat membantu pihak kepolisian dengan membantu mengawasi keamanan lingkungan terutama orang tua dapat memperhatikan pergaualan anak-anaknya.
"Perhatian dan pengawasan orang tua ke anak sangat dibutuhkan apalagi di tengah epidemi Covid-19 sedang melanda masyarakat Indonesia untuk tidak terlibat dalam lingkungan pergaulan yang tidak baik sekaligus memberikan edukasi juga," tutup perwira mantan anggota Brimob Kelapa Dua Depok.
Baca juga: Dua Pelaku Tawuran Bantai OB di Depok, Ditangkap
"Dari kejadian kasus Adam Bajuri ini dapat menjadi pelajaran dan menjadi renungan kita semua untuk tidak salah bergaul dan tingkatkan prestasi akademik setinggi mungkin untuk pembangunan bangsa ini ke hal lebih baik lagi," tuntasnya. (angga/ys)