Presiden Jokowi Hadiri KTT GNB Secara Virtual dari Istana Bogor

Senin 04 Mei 2020, 23:22 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri KTT GNB secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor. (ist)

Presiden Jokowi saat menghadiri KTT GNB secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor. (ist)

JAKARTA  - Presiden Jokowi menghadiri acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Gerakan Non-Blok (GNB) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin malam (4/5).

      Presiden mengajak para kepala negara dan kepala pemerintahan negara GNB  untuk bersatu melawan COVID-19.

“59 tahun lalu GNB didirikan untuk melawan “musuh bersama” imperialisme dan neokolonalisme. Saat ini “musuh bersama” kita adalah COVID-19,” ucap Jokowi.

       KTT GNB ini  diselenggarakan khusus dalam rangka penanganan COVID-19 di negara-negara anggota GNB. Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam KTT tersebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

        Menurut Presiden, pandemi ini masih jauh dari usai. Karena itu Presiden mengajak negara-negara GNB untuk bergerak cepat, cermat dan strategis.

        Presiden juga menyampaikan tiga hal penting yang perlu diprioritaskan negara GNB.  “Pertama, perkuat solidaritas politik antar kita, karena hanya dengan bekerja sama, kita dapat memenangkan peperangan ini,” ujar Presiden.

      Dalam KTT virtual yang diselenggarakan bertepatan dengan momentum Peringatan 65 Tahun Dasasila Bandung dan Perayaan 60 Tahun berdirinya GNB tersebut,

        Presiden juga mengajak negara anggota GNB untuk fokuskan energi dan waktu sepenuhnya untuk menghadapi tantangan COVID-19 ini.

      “Kedua, terjemahkan solidaritas politik ini jadi kerja sama yang konkret. Kita harus berjuang untuk mendapatkan akses yang berkeadilan dan tepat waktu terhadap obat-obatan dan vaksin COVID-19 degan harga yang terjangkau,” kata Presiden.

        Kedua, Jokowi mengajak  penguatan kemitraan global bagi negara berkembang. "Kita perlu suarakan dan perjuangkan komitmen bantuan pembangunan dan kemanusiaan, keringanan utang, maupun kewajiban pembayaran utang dari official creditors dapat dialihkan untuk pembiayaan penanganan COVID-19,” ungkap Presiden.

       Di akhir sambutannya, Presiden kembali menegaskan bahwa multilateralisme harus tetap menjadi landasan kerja sama internasional.(johara/fs)

 

 

Berita Terkait

News Update