BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi memastikan pendistribusian sembako bantuan sosial berjalan sesuai dengan rencana. Dan ditargetkan rampung sebelum Lebaran.
Kasubag Umum Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bekasi, Opan Sofwan, mengungkapkan keterlambatan bansos, bukan kesalahan yang sifatnya sengaja dilakukan. Akan tetapi karena susahnya ketersediaan bahan sembako yang akan dibagikan. Kesulitan penyediaan bahan sembako itu, lanjutnya, dikarenakan banyaknya permintaan. Dengan kata lain stok bahan yang dibutuhkan pada kasus pandemi Covid-19 ini berbeda dengan keadaan sebelumnya.
"Terkait keterlambatan bukan kesalahan kami, tapi Bulog. Dan itu juga bukan kesalahan yang sifatnya sengaja dilakukan. Akan tetapi karena susahnya ketersediaan bahan sembako yang akan dibagikan. Kami berharap masyarakat bisa mengerti keadaan ini. Karena semua ingin segera selesai. Pendistribusian sembako diharapkan segera sampai kepada warga yang berhak menerima," katanya, Minggu (3/5/2020)
Tak hanya itu, ia juga menegaskan terkait dengan data yang selama ini dianggap seolah-olah Dinsos menutup-nutupi itu juga tidak benar. Karena data yang dimiliki Dinsos itu bukan rahasia sifatnya. "Tidak ada yang kami tutupi, semua terbuka secara transparan. Kami dibawah bekerja dengan apa yang diperintahkan oleh atasan. Dalam hal ini kepala dinas kami sudah bekerja maksimal," tandasnya.
Adapun terkait masih ada masyarakat yang belum menerima harap bersabar karena semua on proses. Bahkan kalau tahap pertama sudah selesai didistribusikan sementara masih ada warga yang juga belum terdata, maka akan dilakukan penambahan sesuai dengan permintaan. "Jadi masyarakat jangan hawatir karena semua pasti akan mendapatkan berdasarkan data yang sudah proses," tutupnya.
Ia juga menegaskan dengan muluk penyaluran bansos akan selesai sebelum lebaran (Hari Raya Idul Fitri). Sebelumnya, Johari (54), warga RT 01/RW 01 Kelurahan Kalijaya, Cikarang Barat mengaku belum menerima bansos dari Pemkab Bekasi. Padahal, ia mengaku sudah tiga kali diminta untuk memberikan data Kartu Keluarga )KK). "Ia sudah tiga kali ngasih KK, tapi sampai sekarang kita belum dapat bansos." kata Johari saat ditemui Pos Kota, belum lama ini.
Ia pun berharap bisa segera menerima bansos, terlebih ditengah pademi virus Corona atau Covid-19 dan bulan puasa Ramadan. "Apalagi sekarang saya lagi stroke, gak bisa ngapa-ngapain lagi. Untungnya istri masih bisa dagang gorengan dengan memutar uang Rp150 ribu supaya bisa makan sehari-hari. Buat kita bansos sangat berarti saat kondisi kaya gini," jelas kakek dengan 9 cucu tersebut.(junius/ruh)
.jpg)
