INGGRIS - Kompetisi Piala Liga Inggris musim depan terancam dihapuskan seiring adanya wacana penambaham peserta Liga Primer Inggris menjadi 33 tim.
Wacana perubahan format Liga Primer tersebut mulai mencuat sebagai opsi untuk menghindari segala tuntutan hukum jika kompetisi musim 2019-2020 terpaksa dihentikan akibat pandemi virus Corona atau Covid-19.
Opsi tersebut dikabarkan menjadi bagian dalam proposal yang diajukan operator kompetisi sepak bola Inggris (EFL) dalam pertemuan yang digelar Jumat (1/5/2020) ini. Sejumlah kalangan meyakinkan bahwa keputusan yang paling memungkinkan untuk mengakhiri segala polemik di tengah pandemi adalah dengan menghentikan kompetisi seperti yang terjadi di Belgia, Belanda, dan Prancis.
Namun untuk menghindari tuntutan hukum yang cukup mahal, otoritas Liga Primer serta EFL akan meniadakan degradasi serta mengangkat 2-3 klub promosi ke Liga Primer Inggris musim depan. Dengan demikian Liga Primer musim depan akan diikuti sebanyak 23 tim, dengan total 44 laga untuk setiap tim. Dengan meningkatkan jumlah pertandingan, maka pihak EFL wajib mengorbankan satu dari dua turnamen lokal musim depan.
Dari dua turnamen lokal tersebut, Piala Liga adalah salah satu yang paling mungkin untuk dihapuskan, mengingat Piala FA lebih berpengaruh terhadap koefesien UEFA. Adapun opsi dihapuskan Piala Liga musim depan, tidak terlepas dari saran yang diungkapkan Prisiden UEFA, Aleksander Ceferin, belum lama ini. Ia mengatakan bahwa dihapuskannya Piala Liga tidak mempengaruhi koefesien UEFA terhadap sebuah kompetisi domestik di suatu negara.
"Piala Liga sudah lama mati di Prancis dan kini hanya tersisa di Inggris. Saya pikir semua orang tahu bahwa itu akan lebih baik untuk semua orang, jika turnamen itu tidak dimainkan lagi. Karena jika itu terus dimainkan, akan semakin banyak tuntutun kompensasi besar kepada operator kompetisi. Karena turnamen itu, sejatinya hanya bersifat komersil," ungkapnya. (junius/ys)