JIKA sejumlah kader Gerindra terus nyinyir pada Presiden Jokowi, rupanya mereka menganggap dianya bekerja bukan untuk rakyat. Sampai-sampai Ketum Gerindra yang kini Menhan-nya Jokowi itu harus meyakinkan para kader Gerindra bahwa Jokowi kerja siang malam karena berjuang untuk rakyat. Karenanya Gerindra harus mendukungnya.
Semula Jokowi berkeyakinan, jika Capres Prabowo yang kalah itu bergabung dalam kabinetnya, rekonsialisasi kecebong dan kampret pun terjadilah. Ternyata itu tak seluruhnya benar. Sebab faktanya, setelah duo Prabowo masuk Kabinet Indonesia Maju, satu Menhan satunya lagi Menteri KKP, masih ada sejumlah kader Gerindra yang terus bernyinyir diri pada Presiden.
Dua di antaranya adalah Fadli Zon yang kini bukan lagi Wakil Ketua DPR, dan satunya lagi Arief Poyuono Waketum Gerindra. Mereka ini terus mengkritisi semua segala kebijakan pemerintahan. Bedanya adalah, ibarat laju sepeda motor, Fadli Zon jalan 100 Km/jam, sedangkan Arif Poyuono hanya 60 Km/jam, atau malah tinggal 20 Km/jam manakala lewat kompleks militer.
Kritikan atau nyinyiran Fadli Zon memang lebih keras dan nyakitin, sedangkan kritikan Arief Poyuono lebih lembut. Apa lagi menyebut nama Jokowi selalu pakai awalan Kangmas, yang bagi orang Jawa itu adalah sebuah penghormatan.
Dulu ketika Fahri Hamzah masih ada di DPR, Fadli Zon dapat sparing patner ketika nggepuki Presiden Jokowi. Mereka silih berganti mengkritik Jokowi, seakan keduanya ini memang penganut aliran Salawi (semua salah Jokowi). Dan aneh bin ajaib, setelah tidak lagi di Senayan komentar Fahri Hamzah kini enak didengar dan perlu.
Beda dengan Fadli Zon, baik jadi Wakil Ketua DPR maupun anggota biasa, tetap saja sped kenceng menyikapi Presiden Jokowi. Ucapannya selalu bikin panas telinga para pendukungnya. Lain Fadli Zon lain pula Arief Poyuono. Selain kritikannya slow down saja, orang cenderung malah tertawa.
Misalkan ketika banyak cacing bermunculan di Pasar Gede, Solo, Arief Poyuono langsung mengkaitkan dengan Jokowi yang juga orang Solo. Katanya, itu peringatan buat Jokowi karena dikelilingi orang-orang yang nggak bener. Padahal dua kader Gerindra juga ada di sekeliling Jokowi. Itu artinya……?
Beberapa hari lalu Ketum Gerindra Prabowo mengingatkan kepada kader-kader Gerindra, untuk mendukung pemerintahan Jokowi. Enam bulan dalam KIM dia menyaksikan sendiri bahwa Presiden Jokowi kerja siang malam tak kenal lelah karena berjuang demi rakyat, orang kecil.
Bagaimana pesan Prabowo itu meresap di sanubari Fadli Zon – Arief Poyuono? Bagi Arif Poyuono, mungkin bisa menerimanya dengan tulus. Tapi bagi Fadli Zon, paling diiyain doang. Meski bilang siap bro, tapi takkan sampai ke relung hati. (gunarso ts)