Harga Sayur Mayur Meroket di Tengah Sepinya Pembeli

Rabu 29 Apr 2020, 18:52 WIB
Mami salah satu pedagang di Pasar Inpres Senen.(yono)

Mami salah satu pedagang di Pasar Inpres Senen.(yono)

JAKARTA – Menjelang Ramadhan harga sayur mayur di pasaran mulai meroket. Kondisi tersebut tak ayal membuat pedagang kian bingung.

Mengingat kondisi tersebut terjadi di tengah sepinya pembeli. “Sekarang ini harga murah saja tidak ada yang beli. Apalagi naik seperti sekarang ini,” keluh Mami (56), salah satu pedagang di Blok VI, Pasar Inpres Senen, Jakarta Pusat, Rabu (29/4/2020)

Mami yang telah berjualan puluhan tahun di pasar tersebut mengaku kondisi saat merupakan yang terparah selama ia berdagang. Dimana di tengah pademi Corona, dan diterapkannya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), warga dilarang keluar rumah."Biasanya bulan puasa pembeli di pasar membludak. Tapi tahun ini sepi, ya tau sendiri karena corona," tandasnya.

Sementara itu harga bawang putih Rp 30.000 per kg, cabe merah Rp 20.000 per kg, cabe ijo Rp15.000, cabai rawit merah Rp 20.000 per kg, tidak mengalami kenaikan. Sebaliknya penurunan harga justru terjadi pada komoditi bawang bombay yang sebelumnya Rp160.000/Kg menjadi Rp40 ribu/Kg.

Bukan hanya pedagang, naiknya harga sayur mayur juga membuat pembeli kelimpungan. "Berat juga sih, bawang merah kan bahan pokok. Masak apapun selalu ada bawang merah. Kalau harganya naik ya bikin susah. Sudah zaman lagi susah makin tambah susah" kata Yolita, (43), pembeli.

Adapun berdasarkan pantauan Pos Kota, kenaikan harga paling menonjol terdapat pada bawang merah. Komoditas tersebut yang sebelumnya dibanderol Rp40 ribu/Kg  kini dijual Rp50 ribu/Kg sampai Rp55 ribu/Kg tergantung kualitasnya. Kenaikan harga juga terjadi terhadap cabe rawit dari Rp25 ribu/kg menjadi Rp30 ribu/Kg. Sementara itu harga bawang putih Rp 30.000 per kg, cabe merah Rp 20.000 per kg, cabe ijo Rp15.000, cabai rawit merah Rp 20.000 per kg, tidak mengalami kenaikan. (yono/ruh)

News Update