ADVERTISEMENT

Sadio Mane, Anak Seorang Imam Masjid Pernah Dilarang jadi Pesepak Bola

Selasa, 28 April 2020 17:00 WIB

Share
Sadio Mane, Anak Seorang Imam Masjid Pernah Dilarang jadi Pesepak Bola

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

INGGRIS - Sosok Sadio Mane tidak hanya dikenal sebagai penyerang yang tajam di lapangan hijau, tapi juga seorang muslim yang taat berpuasa dan shalat. Apalagi bomber Liverpool ini juga dikenal sebagai anak seorang imam masjid di negaranya, Senegal. 

"Tentu saja saya seorang muslim. Iman adalah sesuatu yang saya yakini. Saya berusaha untuk melaksanakan shalat lima waktu sehari. Kadang, saya melakukan shalat tambahan untuk memohon kepada Tuhan membantu saya dalam berbagai hal. Baik itu masa sulit atau tidak, saya akan selalu bersyukur pada Tuhan yang Maha Baik," kata Mane dalam sebuah wawancara dengan Ofisial Media Liverpool, belum lama ini. 

Pemain berusia 28 itu menambahkan bahwa ketaatannya itu terbentuk berkat didikan dari keluarga sejak ia masih kecil. Ia bahkan mengaku rutin membaca Alquran setiap tahun untuk mengenang almarhum ayahnya.

Sang ayah merupakan pemuka agama dan imam masjid di Bambali, Senegal bahkan sempat melarang Mane untuk menjadi seorang pemain sepak bola. 

Cerita itu diungkapkan kembali oleh Mane saat pertama kali ia kabur dari Bambali, desanya ke ibu kota, Dakkar pada usia 16 tahun karena orang tuanya tidak begitu menyukai anaknya bermain bola. Beruntung, Mane akhirnya ditemukan dan diajak pulang ke desa. Orang tua Mane pun berjanji akan membolehkannya bermain sepak bola.

Cerita itu bahkan terdapat dalam film dokumenter bertajuk 'Made in Senegal'. "Itu adalah sebuah pengalaman yang tidak pernah saya lupakan seumur hidup saya," ungkapnya.

Tidak hanya ayah dan ibunya  yang melarang dirinya menjadi pesepak bola. Paman Mane juga turut melarangnya menjadi pesepak bola terlebih setelah sang ayah meninggal dunia.

"Paman saya tidak mau saya bermain karena dia berpikir sekolah lebih penting. Segala hal jadi rumit karena dia tidak menyetujuinya," lanjut Mane yang kemudian menjadikan peristiwa itu sebagai titik balik mengubah kehidupannya.

Sampai akhirnya, legenda hidup sepak bola Senegal yang juga pernah main di Liverpool, El Hadji Diouf, melihat bakat yang dimiliki Mane.

Tahun 2011, ia pun mendapat kesempatan pergi ke Prancis untuk bermain di FC Metz. Awalnya, Mane sempat bermasalah dengan cedera dan cuaca dingin di negara Eropa itu. Namun pada akhirnya kariernya terus bersinar hingga saat ini.

Halaman

ADVERTISEMENT

Reporter: Yulian Saputra
Editor: Yulian Saputra
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT