ADVERTISEMENT

Cegah Penyebaran Covid Cuci Tangan Pakai Sabun

Selasa, 28 April 2020 08:50 WIB

Share
Cegah Penyebaran Covid Cuci Tangan Pakai Sabun

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Oleh: Dr. Andrianto Purnawan SpBS
(Ketua Tim Pelaksana Percepatan partispasi Masyarakat Penanganan Pandemi Covid PB IDI)
 

Cuci tangan  pakai sabun sebenarnya sederhana dan siapapun bisa melakukan namun seringkali kebanyakan dari kita meremehkan. Mengingat pentingnya cuci tangan pakai sabun, sampai-sampai organisasi sekelas WHO pada pertemuan tahunan air sedunia (annual world water week) pada 17-23 agustus 2008 di Stockholm, Swedia menetapkan bahwa  setiap tanggal 15 Oktober ditetapkan sebagai Hari Cuci Tangan Sedunia pakai Sabun.

Diharapkan dengan adanya cuci tangan pakai sabun akan mengurangi angka kematian balita dan pencegahan penyakit yang berdampak pada penurunan kualitas hidup manusia

Saat ini lebih dari 5.000 balita meninggal karena diare akibat kurangnya akses pada air bersih, fasilitas sanitasi, dan pendidikan kesehatan. Diharapkan dengan perilaku sederhana seperti cuci tangan pakai sabun akan mengurangi angka kematian lebih dari 50 % akibat diare.

Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan binatang, benda benda yang kotor maupun cairan tubuh lainnya seperti ingus, dahak, atau makanan-minuman yang terkontaminasi dapat memindahkan kuman pemyakit kepada orang lain. Oleh karena itu tindakan mencuci tangan pakai sabun tangan menjadi bersih sekaligus memutus rantai penularan kuman.

Menurut Pusat Data dan Informasi kementerian Kesehatan RI 2014 tentang perilaku mencuci tangan pakai sabun di Indonesia, bahwa cuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit- penyakit dibawah ini :

1. Diare

Saat ini diare menjadi penyebab kematian kedua bagi balita. Penyakit ini dihubungkan dengan kondisi air dan penanganan kotoran manusia baik tinja maupun air kencing. Kuman - kuman ini masuk melalui mulut melalui tangan yang terkontaminas oleh kotoran manusia, makanan kotor, peralatan makan yang kotor atau tempat makan dan masak yang jorok.  Dengan cuci tangan pakai sabun, bisa menurunkan diare sekitar 44 %. Sisanya dengan air olahan 39 %, sanitasi yang baik 32 %, pendidikan keseahatan 28 %, dan penyediaan air berish 25 %

2. Infeksi saluran pernafasan

Infeksi saluran pernafasan merupakan penyebab kematian utama bagi balita. Mencuci tangan pakai sabun akan mengurangi infeksi saluran pernafasan karena akan melepaskan kuman-kuman patogen yang terdapat pada tangan dan telapak tangan. Penelitian di Pakistan menemukan bahwa cuci tangan dengan sabun akan menurunkan angka infeksi saluran pernafasan sebesar 50 %

3. Pneumonia

Pneumonia merupakan radang paru yang diakibatkan oleh kuman dengan gejala panas tinggi disertai batuk berdahak, nafas cepat ( frekuensi nafas >50 kali/menit). Sesak, dan gejala lainnya (sakit kepala, gelisah, dan nafsu makan berkurang). Dengan mencuci tangan pakai sabun akan mengurangi angka terjadinya pneumonia.

4. Infeksi cacing, infeksi mata, dan penyakit kulit

 

Mencuci tangan pakai sabun ternyata efektif mengurangi infeksi cacingan seperti cacing perut (ascariasis) dan cacing kremi (trichuriasis), mengurangi infeksi mata, dan juga mengurangi infeksi penyakit kulit.

Mengingat saat ini sedang pandemic covid 19, maka marilah kita membiasakan diri cuci tangan pakai sabun sesering mungkin. Cuci tangan dilakukan sebelum atau sesudah makan, setelah menyentuh barang yang tidak diketahui kebersihannya, ketika pertama kali masuk rumah, dan lain - lain.

Semoga pandemic covid ini makin menumbuhkan kesadaran baru di masyrakat bahwa cuci tangan sangatlah penting dan harus dibiasakan secara terus menerus. Harapannya setelah pandemic covid berlalu, kebiasaan cuci tangan pakai sabun menjadi budaya di kalangan masyarakat Indonesia. Jangan lupa cuci tangan selalu.(*)

ADVERTISEMENT

Reporter: Redaksi
Editor: Tri Haryanti
Sumber: -

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Komentar
limit 500 karakter
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.
0 Komentar

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT