Akhiri Polemik, PT LIB Disarankan Gelar RUPS

Selasa 28 Apr 2020, 14:35 WIB
PT. Liga Indonesia Baru. (dok/ist)

PT. Liga Indonesia Baru. (dok/ist)

JAKARTA - PT Liga Indonesia Baru (LIB) disarankan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) demi mengakhiri polemik dugaan praktik nepotisme dalam badan operator kompetisi tersebut.

Hal itu diungkapkan pengamat sepakbola, Tommy Aprianto demi mengakhiri kesimpang-siuran terkait posisi Pradana Aditya Wicaksana sebagai General Manajer (GM) di PT LIB.

Diketahui, Pradana Aditya merupakan putra dari Cucu Sumantri yang adalah Wakil Ketua Umum PSSI, sekaligus Direktur Utama PT LIB. Sebelumnya, sempat ada kesimpang-siuran terkait nama Pradana Aditya sebagai GM PT LIB. Belakangan, Media and Public Relation PT LIB, Hanif Marjuni membantah bahwa Pradana Aditya, bukan sebagai GM PT LIB karena yang bersangkutan belum mendapat Surat Keputusan (SK) dari Direksi dan Komisaris PT LIB.

Apalagi segala aktivitas di kantor LIB sedang off selama pandemi virus corona atau Covid-19. Namun kolega Hanif di PT LIB, yakni Rudy Kangdra, selaku Direktur Bisnis dan Sujarno sebagai Direktur Operasional, justru mengungkapkan hal yang berbeda. Keduanya mengatakan bahwa Pradana Aditya diklaim ditunjuk menjadi GM sejak 3 Maret lalu. Sejumlah pihak lantas menyarankan agar menggelar RUPS untuk mengakhiri kesimpang-siuran tersebut.

"Alangkah baiknya jika Ketua Umum PSSI dan Exco serta pemilik saham di PT LIB disarankan untuk segera melaksanakan RUPS guna membahas kembali keberadaan direksi dan komisaris dengan tujuan agar permasalahan PT LIB kembali berjalan dengan baik dan juga agar tidak ada bola liar di PSSI," kata Tommy yang juga Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSIJawa Barat saat dihubungi Poskota.id, Selasa (28/4/2020).

Jika berkepanjangan, ia  khawatir polemik ini akan berdampak negatif bagi organisasi. "Saya khawatir masalah ini akan menyebabkan sponsor tidak percaya dengan integritas pejabat di PT LIB, sehingga akan menyebabkan mereka menarik diri dari kerja sama dengan PT LIB," lanjutnya.

Terkait isu hubungan yang tidak harmonis antara pucuk pimpinan PSSI, ia yakin hal itu bisa diselesaikan secara internal. Menurutnya, ada masalah yang lebih mendesak ketimbang meributkan polemik. Salah satunya kelanjutan nasib kompetisi Shopee Liga 1 dan Liga 2 2020.

"Lihat Vietnam, mereka sekarang sedang bersiap untuk melakukan kick-off kompetisi lagi. Ini yang harus dipersiapkan oleh PT LIB," tuntasnya. (junius/ys)

News Update