JAKARTA - Sekelompok remaja merusak sebuah rumah warga di Kelurahan Jati, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur. Aksi itu dilakukan akibat si pemilik rumah mengunggah kegiatan sholat tarawih di pemukiman mereka ke media sosial.
Video aksi perusakan para remaja yang diketahui terjadi pada Jumat (24/4/2020) viral di media sosial (medsos). Dalam video perusakan berdurasi 30 detik yang viral di medsos, tampak jelas puluhan remaja bergantian menendang pagar, melempar petasan.
Camat Pulogadung, Bambang Pangestu mengatakan, perusakan dilakukan remaja itu dipicu karena masalah sepele. Pemilik rumah melaporkan kegiatan tarawih di satu Masjid tempatnya tinggal.
"Jadi hari Kamis (23/4/2020) kemarin, pemilik rumah mengambil video sholat tarawih. Lalu dilaporkan ke Twitter, ditujukan ke Gubernur," katanya, Senin (27/4/2020).
Bambang menambahkan, dengan menggunakan akun Twitter anaknya, pemilik rumah melaporkan kegiatan tarawih berjamaah dengan tujuan agar petugas segera menindak. Karena mereka menilai adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sehingga tak perlu sholat berjamaah.
"Cuma karena laporan itu ditujukan langsung ke Gubernur Anies Baswedan menyulut emosi puluhan remaja warga setempat. Mereka yang biasa membangunkan sahur marah sambil membakar petasan, merusak pot tanaman, dan mendorong-dorong pagar rumah," terang camat Bambang.
Atas kejadian itu, sambung camat, jajaran tiga pilar kecamatan Pulogadung sudah menyelesaikannya sejak Sabtu (25/4/2020). Didampingi Lurah Jati, personel Polres dan Kodim 0505 Jakarta Timur pengurus RW dan pemilik rumah melakukan mediasi.
"Sudah berdamai, kita mediasi dan selesai secara kekeluargaan. RW juga menjamin tidak mengulangi lagi dan siap ditindak sesuai hukum," tuturnya.
Pihaknya, sambung Bambang, sudah mengimbau warga agar membatasi kegiatan ibadah selama PSBB sesuai intruksi pemerintah. Meski begitu, ia juga menyebut masih ada warga yang membandel, padahal pemerintah sudah satu suara membatasi kegiatan agama saat Pandemi Covid-19.
"Nanti kita intensifkan monitor lagi agar tidak ada kejadian seperti ini lagi," pungkasnya. (ifand/ys)