Mudik di Tengah Corona, JK: Tidak Ada Gunanya!

Kamis 23 Apr 2020, 07:55 WIB
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mengikuti rapat online bersama pengurus Wantim-MUI. (ist)

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat mengikuti rapat online bersama pengurus Wantim-MUI. (ist)

JAKARTA - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla meminta masyarakat tidak mudik dulu karena setiap daerah sudah serentak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau minimal mengkarantina warga yang berasal dari kota-kota besar.

"Mudik yang biasanya hanya seminggu itu akan habis di masa karantina yang mencapai empat belas hari," ucap JK panggilan akrabnya saat mengikuti Rapat Pleno online Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Rabu (22/4/2020).

“Tidak ada gunanya mudik sekarang, mau dilarang atau tidak, karena semua daerah sudah memberikan aturan kalau datang dari kota besar. Jadi buat apa mudik? Keluar dari situ (tempat karantina) balik lagi (ke kota),” ujar JK.

Menurut JK, langkah tidak mudik itu, adalah cara mengurangi sebab-sebab Covid-19. Menurutnya, kasus Covid-19 ini lebih parah dibandingkan dengan kejadian bencana alam sekelas tsunami sekalipun.

Bencana alam separah apapun, tutur JK, biasanya akan ditangani pada bagian akibatnya, pada para korban yang berjatuhan. Namun Covid-19 ini bukan hanya akibat yang harus ditangani, namun juga sebab-sebab yang terus muncul.  “Sekarang ini, sebab dan akibatnya harus diselesaikan bersama, harus ada prioritas bersama-sama kita selesaikan,” ujar JK.

JK menerangkan, Covid-19 ini bukan lagi sekadar wabah, namun sudah menjadi teror dunia. Menurutnya, tidak ada satupun negara di dunia yang 100% bisa mengatasi ini. Bahkan sekelas China yang semula dikira berhasil pun, ternyata kini kembali khawatir dengan yang mereka sebut sebagai kasus Covid-19 import.  Bagi JK, musibah ini sangat keras karena menyangkut segala aspek kehidupan.

“Apapun yang kita kerjakan, entah itu ekonomi, ibadah, tidak akan bisa selesai tanpa kita menyelesaikan sebab, apapun yang diberikan kepada masyarakat hanya mengisi supaya masyarakat tetap semangat, apapun yang kita lakukan, tidak bisa tanpa mengurangi sebab,” kata dia. (johara/ys)

News Update