JAKARTA – Wabah Covid 19, membuat ribuan orang harus kehilangan pekerjaan akibat pemutusan kerja. Dan untuk mengatasi membludaknya pengangguran, Bencoolen Coffee menawarkan program Prakerja untuk latih barista dan usaha kopi skala RT/RW se-Indonesia yang diajarkan melalui online dan media sosial.
Wakil Ketua Tim Kordinasi Kopi Bengkulu, Ir. Dedi Yudiant mengatakan, upaya yang dilakukan ini sebagai rasa tanggung jawab ditengah melihat situasi dan kondisi saat ini akibat dampak virus corona. Dan karena potensi dari bisnis kopi Indonesia sangatlah besar, pihaknya pun mencoba untuk berbagi.
"Indonesia merupakan negara penghasil kopi nomor 4 di dunia dengan komoditas yang tersebar di berbagai daerah mulai sabang hingga merauke," katanya, Rabu (22/4/2020).
Menurut Dedi, atas dasar itulah, The Bencoolen Coffee, berinisiasi untuk memberikan pelatihan dan usaha kopi secara online dalam program Prakerja. Pihaknya berharap para non-pekerja dan millenial dalam memanfaatkan salah satu dampak akibat wabah Covid 19. "Salah satu bentuk pelatihan yang dipilih The Bencoolen Coffee adalah dengan ikut program Kartu Pra Kerja di platform digital," ungkapnya.
Ditambahkan Dedi, dari pelatihan yang diberikan, ia meyakini akan membuka kesempatan bagi 5,6 juta masyarakat Indonesia untuk mendapatkan skill dan keterampilan baru. The Bencoolen Coffee akan memberikan pelatihan berupa ilmu wirausaha kedai susu kopi secara Reguler selain Pelatihan Barista dari material hingga praktek lapangan agar masyarakat mampu melakukan usaha secara mandiri.
"Program ini sendiri akan di mulai Perdana pada tanggal 23 April 2020 di platform maubelajarapa dan 28 April 2020 di platform Skill Academy," terang Dedi.
Ditambahkan Dedi, program yang disiapkan itu harus berbeda dan memberikan pendampingan secara terus menerus. Sehingga pihaknya memastikan pelatihan dapat bekerja selain harus menyuplai bahan baku secara konsisten. “Berbeda dengan materi yang lain, program ini mendukung prakerja untuk meningkatkan skill dari hulu sampai hilir. Harapannya ini mampu melakukan pemasaran hingga delivery kepada RT dan RW," tuturnya.
Program ini, sambung Dedi, selain mengurangi jumlah pengangguran dengan menciptakan pengusaha kopi, namun juga membantu ratusan ribu petani kopi Bengkulu dan jutaan se Indonesia. Pasalnya, selama ini mereka juga sedang kesulitan juga untuk ekspor kopi ditengah wabah. "Kami berharap program ini bisa berjalan dengan baik karena semua bisa menikmatinya," pungkasnya. (Ifand/tri)