DEPOK – Puluhan sopir angkutan kota (Angkot) D 06 rute Simpang Depok – Terminal bus Terpadu Depok, mengelar aksi mogok menarik penumpang karena sampai saat ini belum mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Para sopir mengeluhkan sepinya calon penumpang karena terkena dampak penyebaran Covid -19 dan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Depok.
“Kami tidak akan menarik penumpang sebelum ada kejelasan masalah BLT dari Pemkot Depok terkait pelaksanaan PSBB . Kondisi ini membuat penghasilan menurun selama dua minggu belakangan,” kata Marwan, satu sopir Angkot D 06, Rabu (22/4/2020).
Sejak pemberlakuan PSBB dengan calon penumpang dibatasi 50 persen, praktis penghasilan dan uang untuk setoran menurun.
“Jangankan untuk setoran, buat makan dirumah, bayar kontrakan, bayar listrik dan kebutuhan hidup sehari hari saja susah sekali. Kami berharap BLT yang dijanjikan secepatnya diberikan kepada pengemudi angkot,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Organda Kota Depok, M Hasyim, mengatakan sopir yang melakukan aksi mogok mencari penumpang rute D 06 Simpang Depok – Terminal Terpadu Depok baru sebagian karena jumlah sopir Angkot di Kota Depok mencapai 2.000 orang.
“Mereka sampai sekarang belum mendapatkan BLT yang dijanjikan terkait penyebaran Covid-19 dan pelaksanaan PSBB,” tuturnya.
Jumlah total sopir Angkot D 06 rute Simpang Depok – Terminal Terpadu sekitar 159 orang sopir, yang aktif sekitar 75 sopir.
Mereka penghasilannya turun, bahkan terkadang hasilnya hanya dapat untuk membeli bensin serta makan sopir saja. “Tidak ada yang dapat dibawa pulang ke rumah untuk keluarga,” tuturnya.
Aksi mogok dengan memarkirkan Angkot D 06 di pinggir Jl. Raya Tole Iskandar persis di pertigaan Jl. Raya Bogor atau Simpang Depok berakhir setelah sejumlah petugas Polres Depok meminta mereka membubarkan diri karena dilarang adanya kerumunan massa di saat kegiatan PSBB untuk mencegah penyebaran Covid-19. (anton/tri)